GUNUNG TABUR, Borneo Post – Setegar apapun lelaki, jika sudah rindu pada orang tua akan meneteskan air mata. Begitu juga yang terjadi pada sosok Madri Pani. Saat menginjakkan kakinya di kampung halaman, yakni Kampung Samburakat, Gunung Tabur, ia tidak kuasa menahan air matanya. Pelukan sang adik berupaya menenenangkannya.
Hal ini juga menjadi sorotan warga yang hadir. Tidak sedikit warga ikut merasa terharu. Doa dan dukungan teringin dari mulut masyarakat yang hadir. Agar pasangan Madri Pani- Agus Wahyudi bisa memenangkan Pilkada 2024 kelak.
Tokoh masyarakat Kampung Samburakat, Badransyah mengatakan, dirinya kenal Madri Pani sejak kecil. Ia menilai layak sudah Pay sapaan akrab Madri Pani semasa kecil untuk memimpin Berau.
“Ini kesempatan kita. Putra asli Samburakat menjadi bupati Berau,” ujarnya.
Beliau ini sosok yang sederhana dan bersahaja. Ditelpon saja ia langsung datang. Tanpa protokol. Inilah sosok yang dicintai masyarakat. Ia berharap suara bulat untuk paslon nomor 1.
“Saya harap suara kita bulat untuk dia,” ujarnya yang disambut teriakan menyala abang ku dari masyarakat.
Hartini warga Kampung Samburakat menambahkan, program unggulan yang dimiliki oleh paslon 1 MP-AW terkait pendidikan gratis, BPJS Kesehatan gratis hingga lapangan pekerjaan, sesuai amanat Perda nomor 8 tahun 2017 terkait Perlindungan Tenaga Kerja Lokal. Menurutnya sangat membantu masyarakat.
“Perda sudah ada tapi perbup belum. Banyak anak muda di kampung sulit mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya.
Sementara itu Madri Pani mengaku terharu dengan antusias masyarakat yang hadir. Dan memori masa kecilnya yang membuat airnya matanya mengalir di pipinya.
“Saya pastikan program saya berjalan. Itu janji saya. Itu program yang harus dikabulkan,” katanya.
Ia meminta masyarakat agar menurunkan dirinya jika ia tidak menjalankan program tersebut.
“Program kami memang untuk masyarakat berbagai kalangan,” tutupnya.