Berau Masih Minim Event, DPRD Desak Disbudpar Lebih Kreatif

TANJUNG REDEB, BorneoPost  – Wakil Ketua Komisi III DPRD Berau, Ahmad Rifai, menyoroti minimnya penyelenggaraan event di Kabupaten Berau. Menurutnya, kondisi tersebut membuat masyarakat haus hiburan, padahal potensi ekonomi dari sektor ini cukup besar.

Ia mencontohkan kesuksesan gelaran Berau Youthphoria 2025 yang mampu menyedot ribuan pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah. Kegiatan tersebut digagas oleh pihak ketiga dan digelar bertepatan dengan hari libur, sehingga berdampak langsung pada peningkatan kunjungan wisatawan ke destinasi lokal seperti pulau-pulau di Berau.

“Momennya pas, hari libur, dan banyak yang datang. Tentu saya yakin, mereka langsung pergi berlibur ke pulau,” kata Ahmad Rifai.

Menurutnya, tingginya antusiasme warga dalam berbagai event menjadi indikator kuat bahwa perputaran ekonomi bisa terdongkrak melalui sektor hiburan dan pariwisata. Ia menilai, kegiatan seperti pasar malam, pentas seni, hingga olahraga massal bisa digarap lebih serius dan konsisten.

“Pasar malam, tari-tarian, jogging dan lari, sekarang menjadi event yang bisa digarap sebaik mungkin. Disbudpar harus kreatif lah,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Abdul Majid, mengakui bahwa pihaknya sudah memiliki kalender pariwisata tahunan. Namun, pelaksanaan event terkendala oleh keterbatasan anggaran pasca efisiensi yang dilakukan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto

.

“Kami tetap berupaya menyelenggarakan beberapa kegiatan, seperti saat ini ada event Bakudung Batiung yang sedang berlangsung,” jelas Majid.

Ia juga menekankan bahwa event yang digelar tidak hanya sekadar hiburan, melainkan juga harus membawa nilai sejarah dan budaya lokal agar berdampak positif bagi masyarakat. Selain itu, ia mengajak pihak swasta untuk aktif berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata daerah.

“Jangan hanya menunggu. Swasta bisa mengadakan event dan bekerja sama dengan dinas. Jika hanya mengandalkan satu kaki saja, tentu berat,” ujarnya.

Majid menilai, keterlibatan pihak ketiga sangat krusial, terutama di tengah keterbatasan anggaran pemerintah. Kolaborasi ini juga dinilai efektif dalam memperkuat promosi wisata Berau ke tingkat yang lebih luas.

Dengan semangat kolaboratif dan kreativitas dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, Ahmad Rifai berharap Berau mampu menjadi daerah yang ramai oleh event berkualitas, sekaligus menjadi destinasi unggulan yang dikenal hingga ke luar daerah.(Adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *