Tanjung Redeb, BorneoPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau kembali mengingatkan pentingnya pelestarian adat dan budaya di setiap kampung. Bukan sekadar seremoni, warisan leluhur dinilai bisa menjadi daya tarik wisata sekaligus penopang ekonomi masyarakat.
Plt Asisten II Setda Berau, Warji, menegaskan bahwa kekayaan budaya seharusnya menjadi pelengkap potensi wisata alam dan bahari yang sudah lebih dulu dikenal, seperti gugusan Kepulauan Derawan, danau, hingga hutan tropis.
“Masih ada desa dan kelurahan yang setia merawat tradisi. Sayangnya, sebagian sudah mulai luntur. Karena itu, kami mengajak semua kampung menghidupkan kembali adat sebagai kekuatan wisata daerah,” ujarnya.
Salah satu contoh datang dari Kelurahan Sambaliung, yang pada 31 Juli 2025 merayakan hari jadi ke-23 dengan Festival Abutta Banua. Acara ini menampilkan prosesi adat Mandi-Mandi Pengantin, lomba tari kreasi, baladun, babada, hingga aneka permainan tradisional. Festival sederhana itu justru mampu menarik perhatian warga luar, bahkan turis asing yang penasaran dengan tradisi masyarakat Berau.
Warji menekankan, kunjungan wisatawan akan menciptakan efek domino: mulai dari sektor transportasi, kuliner, penginapan, hingga penjualan suvenir. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tanpa konsistensi pelestarian budaya, Berau bisa kehilangan identitas sekaligus peluang ekonomi.
“Ajang budaya tidak boleh berhenti di seremonial. Kalau hanya digelar setahun sekali lalu dilupakan, kita tidak akan pernah maju. Harus ada gerakan bersama dari dinas, pelaku wisata, dan masyarakat,” tegasnya.
Dorongan ini sekaligus menjadi alarm bagi pemerintah daerah. Sebab, meski kaya destinasi, Berau kerap disorot karena promosi wisata yang lemah, infrastruktur penunjang terbatas, dan minimnya kalender event yang konsisten. Padahal, sebagai mitra Ibu Kota Nusantara (IKN), Berau seharusnya sudah menyiapkan diri sebagai salah satu pintu gerbang wisata budaya dan sejarah di Kalimantan Timur.
“Kalau hanya mengandalkan alam, banyak daerah lain yang punya. Justru budaya yang membedakan kita. Itu yang harus dijaga,” pungkas Warji.