Teluk Bayur, BorneoPost – Jalan hidup kerap membawa seseorang menemukan peluang baru. Seperti yang dialami Mariani, warga Teluk Bayur, yang dulunya bekerja di perusahaan tambang batu bara. Setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 2016, ia tak menyerah. Dua tahun berselang, tepatnya pada 2018, Mariani mulai menekuni usaha kuliner dengan berjualan es pisang ijo.
Namun, perjalanannya tak berhenti di sana. Berbekal hobi memasak serta dukungan pelatihan dari Dinas Perdagangan dan Koperasi, ia kemudian mengembangkan usaha olahan ikan. Dari sinilah lahir produk andalannya: Dimsum ikan bulan-bulan, siomay ikan, hingga stik ikan daun jeruk, yang kini dikenal di bawah nama usaha Dapoer Hendani Dimsum.
Menurut Mariani, alasannya memilih ikan sebagai bahan utama karena masih sedikit pelaku kuliner yang mengolah produk berbasis ikan. Padahal, olahan ini digemari semua kalangan, mulai anak-anak, remaja, hingga orang tua.
“Keunggulan dimsum saya ada pada teksturnya yang lembut, kenyal, dan gurih. Kalau sekali dicoba, bikin nagih,” ujarnya sambil tersenyum.

Dalam proses produksi, ikan bulan-bulan dibersihkan, dihaluskan menggunakan copper atau blender, kemudian dicampur bumbu rempah seperti bawang putih, daun bawang, wortel, serta bumbu dapur lainnya. Hasilnya, dimsum memiliki aroma harum dan cita rasa gurih yang khas.
Untuk pemasaran, Mariani awalnya menawarkan produk langsung ke tetangga dengan menyediakan tester. Kini, ia mulai memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan WhatsApp, meski masih mengakui kesulitan menguasai pemasaran digital.
Tak hanya sekadar berjualan, produk ini juga memiliki misi sosial. Ia berharap anak-anak yang biasanya sulit makan ikan bisa lebih menyukainya melalui olahan dimsum yang lezat.
Dalam menjalankan usaha, Mariani mengandalkan dukungan keluarga. Untuk modal, ia memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, sementara bahan baku didukung Dinas Perikanan dengan harga terjangkau. Bahkan, produk Dapoer Hendani kini menjadi binaan resmi Dinas Perikanan.
“Alhamdulillah, pemerintah juga membantu melalui pelatihan, perizinan usaha, hingga memfasilitasi kelompok pemasaran UMKM,” ungkapnya.

Meski pandemi sempat membuat omzet menurun, Mariani optimistis mengembangkan usahanya. Ia berharap ke depan ada dukungan peralatan produksi yang lebih lengkap, kemasan lebih menarik, serta peluang pemasaran ke luar daerah.
“Harapan saya, Dapoer Hendani bisa terus berkembang dan dikenal lebih luas,” tutupnya.
Bagi yang ingin mencoba, Dapoer Hendani Dimsum bisa ditemui di Alun-Alun Lapangan Sepak Bola Teluk Bayur, atau dipesan melalui WhatsApp di 0821-9733-8080 maupun akun Facebook Hen Ani.