Gamalis: Perikanan adalah Masa Depan Berau, Harus Dikelola Bijak

TANJUNG REDEB, BorneoPost  – Kabupaten Berau dianugerahi kekayaan laut yang melimpah, mulai dari Pulau Derawan, Maratua, hingga Biduk-Biduk. Namun, potensi besar ini belum sepenuhnya dioptimalkan. Wakil Bupati Berau, Gamalis, menegaskan bahwa sektor perikanan adalah masa depan daerah yang harus dikelola secara cerdas dan berkelanjutan.

“Perikanan adalah masa depan Berau. Kita punya laut yang luas dan kaya, tapi kalau tidak dikelola bijak, semua itu bisa hilang,” tegasnya, Minggu (28/9/2025).

Data Dinas Perikanan mencatat lebih dari 1.200 nelayan aktif menggantungkan hidup dari laut. Sayangnya, sebagian besar masih menggunakan perahu kecil dan alat tangkap tradisional. Minimnya peralatan modern, fasilitas pendingin, hingga akses pasar di luar daerah membuat hasil tangkapan hanya berputar di pasar lokal.

“Banyak nelayan kesulitan menjual hasil ke luar Berau. Sementara biaya operasional, seperti bahan bakar dan perawatan perahu, terus naik,” terang Gamalis.

Selain keterbatasan sarana, perikanan Berau juga terancam praktik penangkapan ilegal menggunakan bom dan racun yang merusak terumbu karang.

“Kami bersama aparat terus memperketat pengawasan. Tapi yang lebih penting adalah kesadaran nelayan, karena menjaga laut berarti menjaga masa depan mereka sendiri,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Berau tengah menyiapkan langkah strategis, salah satunya mendorong lahirnya industri pengolahan hasil laut lokal. Dengan begitu, nelayan tak hanya menjual ikan segar, tetapi juga bisa masuk dalam rantai ekonomi yang lebih luas, seperti pengalengan, fillet, hingga produk olahan bernilai tambah.

Selain itu, pemerintah juga melirik ekowisata bahari berbasis kearifan lokal. Wisatawan tidak hanya menikmati panorama laut, tetapi juga pengalaman tradisi bahari masyarakat pesisir.

“Budaya bahari kita juga punya daya tarik besar. Kalau dikemas baik, bisa menjadi sumber ekonomi sekaligus memperkuat kesadaran menjaga laut,” kata Gamalis.

Ia menegaskan, pengembangan sektor perikanan tidak bisa hanya bertumpu pada pemerintah. Kolaborasi dengan pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat sangat diperlukan.

“Laut adalah kehidupan. Kalau kita jaga bersama, manfaatnya akan kembali untuk anak cucu kita,” pungkasnya.

Dengan potensi yang besar dan strategi pembangunan yang terarah, sektor perikanan diyakini mampu menjadi motor utama ekonomi Berau. Namun, kunci keberhasilan tetap bergantung pada sinergi semua pihak menjaga laut tetap lestari.

Arifin/ Adv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *