Batik Khas Berau Kian Diminati, Pemkab Dorong Jadi Identitas dan Penggerak Ekonomi Daerah

TANJUNG REDEB, BorneoPost  – Batik motif khas Berau kini menjadi kebanggaan baru masyarakat Bumi Batiwakkal. Kain batik dengan corak yang merepresentasikan kekayaan budaya dan alam Berau ini tengah naik daun, menjadi primadona di berbagai kalangan — mulai dari instansi pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum.

Seiring meningkatnya minat masyarakat, geliat industri batik khas Berau pun kian terasa. Para perajin lokal mulai merasakan dampak positif dari meningkatnya permintaan pasar. Tak hanya sekadar produk fesyen, batik khas Berau kini menjadi simbol identitas daerah dan wujud nyata kecintaan terhadap budaya lokal.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong perkembangan industri batik ini. Melalui Peraturan Bupati (Perbup) Berau Nomor 43 Tahun 2021 tentang Pemanfaatan Batik Khas Daerah, pemerintah mengatur dan mendorong penggunaan batik khas Berau sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan pemerintahan, pendidikan, maupun sosial kemasyarakatan.

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan bahwa keberadaan batik khas Berau bukan hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga bagian penting dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa batik khas Berau memiliki motif yang menggambarkan kekayaan alam, budaya, serta kearifan lokal daerah. Motif tersebut telah memperoleh hak cipta resmi dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, yang menandakan pengakuan terhadap keaslian dan keunikan batik Berau.

“Batik khas Berau adalah hasil karya anak daerah yang menggambarkan identitas dan karakter Bumi Batiwakkal. Kami ingin seluruh masyarakat merasa bangga mengenakannya, baik dalam kegiatan formal maupun non-formal,” ujar Sri Juniarsih.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga pendidikan, instansi vertikal, hingga pelaku usaha untuk ikut mengenakan dan mempromosikan batik khas Berau. Menurutnya, langkah sederhana tersebut dapat menjadi bentuk dukungan nyata terhadap keberlanjutan industri batik lokal dan peningkatan kesejahteraan para perajinnya.

“Dengan mencintai dan memakai batik khas daerah, berarti kita ikut menjaga warisan budaya sekaligus mendukung ekonomi kreatif di Berau,” tambahnya.

Dari sisi ekonomi, keberadaan industri batik lokal membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan dan generasi muda di wilayah perkotaan maupun perkampungan. Pemerintah juga tengah menyiapkan berbagai program pelatihan dan pendampingan bagi perajin, termasuk akses promosi dan pemasaran ke tingkat regional hingga nasional.

Selain itu, Pemkab Berau berencana memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan pelaku industri kreatif, agar batik khas Berau dapat menembus pasar yang lebih luas. Harapannya, batik Berau tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga mampu bersaing dengan produk batik daerah lain di Indonesia.

Dengan dukungan regulasi, promosi, dan semangat kebersamaan seluruh elemen masyarakat, batik khas Berau diyakini akan terus tumbuh sebagai ikon budaya sekaligus motor penggerak ekonomi kreatif di Bumi Batiwakkal.

Arifin/Adv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *