TANJUNG REDEB, Borneopost.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau, dalam beberapa hari ini gencar-gencarnya menjalankan kegiatan foging di titik-titik daerah yang rawan terdampak penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Bidang P2P Dinkes Kabupaten Berau, Garna Sudarsono, mengatakan
kasus DBD di Kabupaten Berau belakangan ini mengalami kenaikan cukup signifikan. Dimana tahun 2021 mencapai 78 kasus dan di tahun 2022 lalu tembus mencapai 573 kasus.
“Dari kasus tersebut belum terhitung untuk tahun 2023,” ucapnya, (25/2/2023)
Menurutnya, penyebaran penyakit DBD itu sendiri tidak memandang usia si penderita. Untuk segala kalangan usiapun bisa terdampak oleh penyakit yang disebabkan oleh nyamuk DBD tersebut.
“Maka dari itu wajib kita menjaga kebersihan lingkungan tempat kita tinggal,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, petugas di puskesmas berupaya sosialisasi kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan yang bisa menyebabkan genangan air, agar tidak menjadi sarang nyamuk pembawa penyakit tersebut.
“ Sosialisasi ini dilakukan saat posyandu atau pertemuan-pertemuan lain dengan masyarakat agar selalu menjaga lingkungan. Karena penyakit ini berbasis dari kebersihan lingkungan,” tambahnya.
Karena di musim curah hujan yang tinggi seperti ini pasti banyak genangan- genangan di area pemukiman yang bisa membuat nyamuk demam berdarah mudah berkembang biak.
“Selain melakukan sosialisasi kita juga melakukan pembagian bubuk abate dan juga melakukan fogging di rumah yang terangkat penyakit DBD,” tutupnya. (PiN).