Bupati Buka Festival Pemuda HUT ke-52 KNPI Berau: Ajak Pemuda Jadi Motor Pembangunan

TANJUNG REDEB, BorneoPost  – Suasana meriah menyelimuti Panggung Amfiteater, Jalan Milono, Tanjung Redeb, Jumat (8/8/2025) malam. Festival Pemuda dalam rangka peringatan HUT ke-52 Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Berau resmi dibuka oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas.

Ajang tahunan ini dirangkai dengan beragam kegiatan, mulai dari penampilan adat dan budaya, seminar inspiratif, konten literasi, lomba-lomba kreatif, hingga panggung hiburan yang menjadi wadah unjuk bakat generasi muda. Stan UMKM lokal pun ikut meramaikan area, menawarkan berbagai produk khas Berau.

Dalam sambutannya, Bupati Sri menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya festival yang dinilainya menjadi momentum penting bagi pengembangan potensi generasi muda di Bumi Batiwakkal.

“KNPI Berau harus terus berkontribusi, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pemuda adalah mitra strategis pemerintah daerah dalam agenda pembangunan ke depan,” tegasnya.

Ia menekankan, kualitas SDM menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Berau, pada 2023 lalu, Kabupaten Berau mencatat skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Kalimantan, yakni 76,71 poin.

“Pencapaian ini tidak lepas dari peran aktif para pemuda dan masyarakat usia produktif. Mari kita tingkatkan melalui kegiatan pemberdayaan yang berkelanjutan,” ajaknya.

Bupati juga mengundang masyarakat untuk memeriahkan festival sekaligus mendukung pelaku UMKM lokal.

“Terima kasih kepada Ketua dan jajaran KNPI Berau atas kiprah yang telah diberikan. Semoga terus semangat memberikan aksi nyata untuk Berau yang lebih maju,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua KNPI Berau, Hardiansyah, menegaskan bahwa peringatan HUT KNPI bukan sekadar seremoni, melainkan momen konsolidasi dan penguatan peran organisasi kepemudaan.

“52 tahun bukan waktu yang singkat. KNPI telah menjadi saksi sejarah dinamika kepemudaan Indonesia, dari jalanan hingga parlemen, dari kampus hingga desa,” ucapnya.

Menurutnya, tantangan pemuda di era digital semakin kompleks, sehingga dibutuhkan dukungan nyata dari semua pihak.

“Berikan ruang pada pemuda, bukan hanya secara simbolik, tetapi melalui aksi nyata. Fasilitasi, dampingi, dan jadikan pemuda sebagai aktor pembangunan. Jangan biarkan mereka berjalan sendiri,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *