TANJUNG REDEB, BorneoPost – Bupati Berau, Sri Juniarsih, resmi menutup kegiatan Lomba Perahu Panjang Tradisional Tahun 2025 yang digelar di Sungai Segah, Jalan Ahmad Yani, Tanjung Redeb, Rabu (29/10/2025). Dalam sambutannya, Sri menegaskan bahwa ajang budaya ini bukan sekadar kompetisi, melainkan simbol kebersamaan dan ketangguhan masyarakat pesisir Berau.
Ia menegaskan, meski perayaan hari jadi Kabupaten Berau tahun ini tidak diwarnai dengan acara hiburan besar atau konser musik, pemerintah daerah tetap memprioritaskan kegiatan yang bermanfaat dan bernilai sosial tinggi.
“Kami tidak melaksanakan kegiatan keramaian karena mematuhi arahan pimpinan dan demi menjaga kondusivitas daerah. Tapi semangat perayaan tetap kami wujudkan melalui lomba tradisional seperti Lomba Perahu Panjang ini,” ujar Bupati Sri.
Sri menyebutkan, anggaran yang semula direncanakan untuk hiburan rakyat dialihkan menjadi program sembako murah senilai lebih dari Rp3 miliar, yang disalurkan ke 13 kecamatan di seluruh wilayah Berau.
“Dana itu tidak hilang. Justru kami kembalikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan sosial. Bahkan, lebih dari 4.000 warga kurang mampu akan menerima sembako secara gratis,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Sri juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan sungai sebagai bagian dari pelestarian budaya bahari.
“Sungai adalah tempat kita berlatih, tempat kita hidup. Kalau sungai kotor, maka kegiatan seperti ini akan sulit dilakukan. Tahun depan, lomba hanya akan digelar jika sungai kita bersih,” tegasnya di hadapan peserta dan penonton.
Lebih jauh, Bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal itu menyebut bahwa Lomba Perahu Panjang merupakan warisan nenek moyang yang merefleksikan jiwa tangguh masyarakat pesisir Berau. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi daya tarik wisata baru yang mampu mengangkat ekonomi daerah.
“Tradisi ini harus terus dilestarikan dan dijadikan agenda rutin yang dikenal luas, bukan hanya di Berau, tapi juga di Kalimantan Timur dan Indonesia,” ungkap Sri.
Menutup sambutannya, Bupati Sri mengapresiasi semangat sportivitas seluruh peserta dan berharap ajang ini menjadi wahana mempererat persaudaraan antarwarga.
“Dalam perlombaan pasti ada yang menang dan kalah, tapi yang terpenting adalah semangat persatuan, sportivitas, dan cinta terhadap budaya kita sendiri,” tuturnya.
Dengan semangat yang sama, Sri Juniarsih kemudian secara resmi menutup Lomba Perahu Panjang Tradisional Tahun 2025, disambut riuh tepuk tangan warga yang memadati tepian sungai.
“Berau tangguh, Berau berbudaya, dan semoga tahun depan kita bisa menggelar acara yang lebih besar dengan sungai yang lebih bersih,” pungkasnya.
arifin/Adv












