Catatan Perjalanan Umrah Gelombang III PT PMB dan PT PASN Berau (4): Yang Sakit Langsung Kembali Fit

Ujian sebelum memulai ibadah umrah bisa datang banyak hal. Bisa dengan menguji kesabaran jemaah, hingga rasa sakit yang membuat jemaah khawatir tak mampu menuntaskan rangkaian ibadah.

YUDHI PERDANA, Makkah

HAMPIR setiap hari seluruh tour leader selalu mengingatkan agar jemaah selalu mengonsumsi vitamin, agar menjaga kondisi tubuh tetap fit. Sebab, ibadah inti umrah baru akan dimulai ketika jemaah tiba di Makkah, yang sangat membutuhkan kondisi fisik prima.

Benar saja, jelang perjalanan dari Madinah ke Makkah, beberapa jemaah sempat drop. Salah satunya Harun, jemaah yang harus beristirahat lebih lama di kamar hotel, hingga beberapa jam sebelum memulai perjalanan ke Makkah.

Harun yang menjadi salah satu jemaah yang diberangkatkan PT Prima Mas Berau (PMB) dan PT Prima Anugerah Sejahtera Nusantara (PASN) tersebut, mengaku badannya sangat menggigil. Pendingin ruangan di kamar hotel pun untuk sementara dimatikan. Beberapa obat yang dibawa pun sudah ditelan. Namun kondisi badan tak juga membaik.

Beberapa teman kamar Harun pun khawatir. Terus menanyakan kondisinya. “Biasanya kalau gini (menggigil, red), saya dikerok,” ujar Harun dalam balutan selimut, memberitahukan kondisinya kepada rekan sekamarnya. Ali, jemaah lain yang diberangkatkan PT PMB dan PASN pun langsung menawarkan diri untuk mengeruk Harun. “Kalau mau, sini saya kerok,” ujar Ali.

Bermodal uang logam dan minyak zaitun yang sempat dibeli di kebun kurma, Ali langsung mengerok punggung Harun. Bercak merah langsung muncul di tubuh Harun. Usai dikerok, Harun kembali beristirahat sembari berdoa diberi kesembuhan agar bisa menjalankan ibadah umrah dengan lancar.

Alhamdulillah, setelah beristirahat sekitar 30 menit, Harun terbangun dengan kondisi tubuh yang lebih baik. Dia pun lantas bergegas mengenakan pakaian ihram untuk memulai perjalanan ke Makkah.

Bukan Harun saja yang kondisinya tidak fit jelang ibadah umrah. Dana, jemaah lainnya yang turut diberangkatkan PT PMB dan PASN juga mengaku tidak enak badan. Namun kondisinya masih lebih mendingan dibanding Harun, yang harus lebih dulu kerokan. Dana tetap merasa mampu untuk memulai perjalanan dan menuntaskan semua rangkaian ibadah umrah setibanya di Makkah nanti.

Persiapan menunaikan ibadah umrah memang sudah dimulai sejak jemaah meninggalkan hotel di Kota Madinah. Usai salat Zuhur yang langsung dijamak dengan Asar, Rabu (8/3) lalu. Jemaah laki-laki sudah diminta mengenakan pakaian ihram. Yakni dua helai kain putih tanpa jahitan, tanpa dalaman.

Kali ini, perjalanan dari Madinah ke Makkah Al-Mukarramah dibagi menjadi 4 kelompok. Yakni tiga kelompok sesuai dengan nomor rombongan bus 83, 84, dan 85. Serta satu rombongan yang ingin merasakan sensasi menggunakan kereta cepat guna mempersingkat waktu perjalanan.

“Kalau naik bus, perjalanannya sekitar 6 jam. Kalau naik kereta hanya sekitar 2 jam,” ujar Selfitri, salah satu tour leader dari Arminareka Perdana yang turut mendampingi rombongan jemaah di kereta cepat. Kereta cepat memang salah satu fasilitas yang disiapkan Kerajaan Arab Saudi, guna mempermudah perjalanan jemaah dari Madinah ke Makkah, khususnya di musim haji.

Di tengah perjalanan, jemaah umrah gelombang III PT Prima Mas Berau (PMB) dan PT Prima Anugerah Sejahtera Nusantara (PASN) bersama Arminareka Perdana, mampir ke Masjid Bir Ali atau Dzul Hulaifah. Masjid yang menjadi lokasi miqat bagi jemaah untuk melaksanakan salat sunah ihram sekaligus berniat umrah, sebelum kembali ke bus masing-masing untuk melanjutkan perjalanan.

Berihram memang jadi satu hal yang tidak bisa ditawar. Jadi salah satu rukun umrah dan haji. “Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda, wan ni’mata, laka wal mulk, laa syarika lak,” ucap Ustaz Rohli, salah satu muthawif yang mendampingi jemaah, saat melanjutkan perjalanan menggunakan bus dari Masjid Bir Ali menuju Makkah.

Bacaan talbiyah yang berarti; Ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah aku memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagimu. Sesungguhnya pujian dan kenikmatan hanya milik-Mu dan kerajaan hanyalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu tersebut, terus diulang Rohli diselingi salawat, dan diikuti para jemaah selama perjalanan menuju Makkah.

Sekitar pukul 21.00 waktu setempat, satu per satu bus rombongan jemaah tiba di parkiran Hotel Movenpick, Makkah. Dana, jemaah yang kondisinya memang kurang fit sejak di Madinah, justru makin drop setibanya di hotel yang berada di hajar tower Makkah, persis di depan salah satu pintu Masjidil Haram.

“Kita naik ke atas (lobi hotel, red) dulu, bagi kunci kamar, makan, baru langsung turun (ke Masjidil Haram, red) untuk umrah,” imbuh Rama, salah satu tour leader yang mendampingi jemaah rombongan bus 85.

Dengan suhu badan yang semakin tinggi, membuat Dana semakin waswas tidak bisa menyelesaikan rangkaian ibadah umrah bersama jemaah lainnya. Namun dirinya tetap berusaha terlihat bugar, agar tetap bisa bersama rombongan menunaikan ibadah umrah. Hanya dengan istrinya saja dia menceritakan kondisi yang dialaminya.

Tetapi, dengan niat yang lurus untuk memenuhi panggilan Allah SWT, sebelum mengonsumsi makan yang sudah tersedia di hotel, Dana mengaku berdoa untuk diberi kesembuhan agar bisa turut menjalankan ibadah umrah dengan lancar. Sembari meminum obat dan vitamin yang diberikan istrinya.

“Alhamdulillah, doa saya langsung diijabah. Setelah makan, langsung segar badan. Istri saya juga mendoakan supaya saya bisa sembuh agar bisa umrah bersama-sama,” ungkapnya. (*/bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *