Tanjung Redeb, BorneoPost – Anggota DPRD Berau, Sutami, menyoroti kebutuhan mendesak pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir, khususnya di Balik Kukub. Hal itu ia sampaikan dalam momentum peringatan Hari Jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb, Senin (15/9).
Menurutnya, tarian kolosal yang ditampilkan dalam upacara peringatan hari jadi bukan sekadar hiburan, melainkan cerminan nyata persoalan masyarakat Balik Kukub yang pernah menghadapi perampokan di wilayah mereka. Dari cerita tersebut, Sutami menegaskan bahwa pembangunan Dermaga di Balik Kukub harus menjadi prioritas.
“Dermaga itu sangat dibutuhkan masyarakat Balik Kukub, bukan hanya untuk akses transportasi, tetapi juga pintu masuk pengawasan keluar-masuk warga maupun barang,” tegasnya.
Selain infrastruktur, ia juga menyinggung pentingnya pemerataan pembangunan hingga ke wilayah pesisir. Sutami menilai, hamparan pesisir Berau merupakan aset berharga yang tak boleh terabaikan.
Ia mencontohkan Teluk Sumbang yang memiliki potensi pariwisata besar, bahkan bisa berkembang seperti Lombok. Namun, ia mengingatkan agar pemerintah daerah hadir secara aktif, mengingat maraknya pihak luar yang membeli lahan untuk membangun resort.
“Kalau semua aset dikuasai swasta, apa yang didapat pemerintah? PAD harus lahir dari pariwisata, bukan hanya keuntungan pihak luar,” ujarnya.
Sutami juga menekankan agar pariwisata tidak hanya menonjolkan panorama alam, melainkan turut mengangkat kebudayaan lokal, seperti tarian dan musik tradisional Dayak. Ia berharap, konsep wisata budaya ini bisa menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan.
Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan agar visi-misi bupati yang sudah menjadi harapan masyarakat
mulai dari pendidikan gratis hingga pemerataan pembangunan infrastruktur — benar-benar direalisasikan.
“Pemerintah harus serius mengawal pembangunan, tidak hanya di utara, tapi juga di selatan. Semua wilayah punya potensi, dan masyarakat menunggu perhatian,” tutupnya.