TANJUNG REDEB, Borneo Post – Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi, kembali menekankan pentingnya optimalisasi lahan tidur yang belum produktif sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan daerah.
Menurutnya, potensi pertanian di Bumi Batiwakkal sangat besar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Sejak Musrenbang lalu, kita sudah sampaikan bahwa banyak lahan yang sebenarnya bisa dikelola. Ini bukan lahan tidur, tapi memang belum digarap secara serius,” ujar Sumadi.
Ia menilai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau perlu mengambil langkah konkret agar potensi tersebut tidak terus terabaikan. Salah satu upaya yang disarankan adalah peningkatan alokasi anggaran untuk Dinas Pertanian, termasuk bantuan pupuk dan penguatan koperasi petani.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada kemajuan dalam pemanfaatan lahan. Salah satunya adalah penanaman padi di lahan seluas 895 hektare.
“Ke depan, direncanakan ada tambahan hektare yang siap digarap. Ini langkah awal yang baik menuju swasembada pangan,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi langkah Perum Bulog yang mulai menyerap hasil panen petani lokal. Namun demikian, ia menilai masih diperlukan dukungan infrastruktur seperti gudang penyimpanan hasil pertanian yang memadai untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan produksi.
Tidak hanya fokus pada sektor pertanian, ia juga mendorong pengembangan sektor peternakan, seperti sapi dan kambing, agar Berau tidak terus bergantung pada pasokan dari luar daerah.
“Kita ingin Berau mandiri, bukan hanya dalam beras, tapi juga dalam protein hewani,” pungkasnya.