TANJUNG REDEB, BorneoPost – Kabupaten Berau didorong untuk segera mempercepat transisi ekonomi dari ketergantungan pada sektor pertambangan menuju penguatan pariwisata dan pertanian. Dorongan ini disampaikan Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, yang menilai langkah konkret dan berkesinambungan menjadi kunci agar daerah tidak terjebak dalam krisis pasca tambang.
Dedy menegaskan, pemerintah daerah harus berani menangkap peluang hilirisasi produk lokal, terutama kelapa sawit, yang memiliki pasar luas. Selain itu, pengelolaan potensi wisata juga dinilai masih terbuka lebar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Berau punya modal besar. Hilirisasi kelapa sawit dan optimalisasi sektor pariwisata bisa menjadi pilar baru yang menopang perekonomian. Jangan sampai potensi ini terabaikan,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi sejumlah program pembangunan yang sudah dijalankan selama periode terakhir kepemimpinan kepala daerah, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur desa. Namun, ia mengingatkan agar program yang dijalankan tidak hanya sebatas formalitas, melainkan benar-benar berdampak pada kebutuhan masyarakat.
“Program yang berjalan harus menyentuh langsung kepentingan warga, bukan sekadar seremonial. Dengan begitu, transisi ekonomi yang kita dorong bisa terwujud secara nyata,” ujarnya.
Dedy menambahkan, kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan proses transformasi ekonomi di Berau berjalan lancar dan berkelanjutan.