MARATUA. BorneoPost – Pulau Maratua kembali bergemuruh dengan alunan musik jazz dalam gelaran Maratua Jazz and Dive Fiesta (MJDF) 2025 yang berlangsung Sabtu malam (28/6). Festival tahunan ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal serta magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Ratusan pengunjung memadati lokasi acara sejak pukul 20.00 Wita. Penampilan musisi nasional seperti Keljo dan Deddy Dhukun turut meramaikan panggung, diikuti atraksi dari Whansetyawan hingga aksi mengejutkan dari Anggota Komisi II DPRD Berau, Gideon, yang ikut bernyanyi bersama musisi lainnya.
Di sekeliling area konser, sejumlah pelaku UMKM memanfaatkan momen ini dengan menjajakan produk kuliner dan kerajinan tangan. Kehadiran mereka turut menambah semarak acara dan diharapkan mampu mendongkrak pendapatan pelaku usaha kecil di kawasan wisata ini.
Penggagas MJDF, Rian, mengungkapkan acara tahun ini dipersiapkan dalam waktu kurang dari dua bulan. Pengajuan izin pertama diajukannya ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau pada 3 Mei 2025, dan langsung mendapat restu. Namun, ia menyebut pelaksanaan masih belum mendapat sokongan dana dari instansi terkait.
“Kami tidak mendapat dukungan anggaran dari OPD, hanya bantuan berupa barang dan jasa dari Kemenpar,” ungkap Rian usai acara.
Ia juga memaparkan, MJDF pertama kali digelar pada 2015 dan sempat menarik perhatian tokoh nasional seperti Bupati Berau saat itu, Makmur HAPK, serta Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Namun pada 2016, acara sempat terhenti akibat kendala sponsor. Baru pada 2017, MJDF kembali dihelat hingga akhirnya berlanjut setiap tahun, kecuali saat pandemi COVID-19.
Rian berharap, MJDF bisa menjadi agenda tahunan tetap yang mendapat dukungan lebih besar dari pemerintah daerah. Menurutnya, festival ini memiliki potensi kuat untuk mengangkat nama Maratua di kancah pariwisata nasional maupun internasional.
“Jazz yang kami suguhkan juga dikolaborasikan dengan musik lokal seperti sape. Ini bentuk promosi budaya juga,” jelasnya.
Terkait jumlah pengunjung, Rian mengaku kesulitan mendapatkan data pasti karena tidak ada sistem tiket. Namun, indikator tingkat hunian hotel yang penuh menunjukkan animo tinggi dari wisatawan.
Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, turut hadir dan menyatakan dukungan terhadap keberlangsungan MJDF. Menurutnya, festival seperti ini mampu menjadi pintu masuk peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.
“Konsepnya bagus, apalagi wisatawan mancanegara juga terlihat menikmati musiknya,” ujarnya.
Ilyas juga menyampaikan pentingnya keberagaman sosial dalam event serupa agar mampu menarik minat investor. Ia menyebut Disbudpar akan mempertimbangkan kerjasama pada pelaksanaan MJDF tahun depan sesuai arahan kepala daerah.
“Pulau Maratua ini perlu terus dikenalkan. Salah satunya lewat event kesenian seperti ini,” katanya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya perumusan paket wisata yang menarik dan terjangkau, dengan titik awal dari Dermaga Sanggam. Strategi ini, katanya, akan mempermudah wisatawan dalam mengakses Maratua dan mendongkrak sektor pariwisata Berau secara menyeluruh.
“Paket wisata yang dirancang dengan baik bisa menjadi daya tarik bagi pecinta jazz, bahkan wisatawan luar negeri,” pungkas Ilyas.