Gerakan Pangan Murah Kembali Digelar, 2.700 Warga Berau Nikmati Akses Pangan Terjangkau

TANJUNG REDEB, BorneoPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap stabilitas harga pangan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM), ribuan warga dari 13 kecamatan di Kabupaten Berau mendapatkan akses langsung terhadap kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

Program yang digelar serentak ini menyasar 2.700 penerima manfaat yang telah didata sebelumnya oleh pemerintah daerah. Dalam pelaksanaannya, Pemkab Berau bekerja sama dengan Perum Bulog untuk menyalurkan sebanyak 17,2 ton beras bersubsidi dan 502 liter minyak goreng kepada masyarakat.

Wakil Bupati Berau, Gamalis, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang masih terdampak fluktuasi harga kebutuhan pokok. Ia juga menegaskan bahwa operasi pasar ini merupakan bagian dari strategi untuk menekan laju inflasi daerah, yang belakangan menjadi perhatian nasional.

“Kami memahami bahwa situasi ekonomi saat ini masih menantang bagi sebagian besar masyarakat. Oleh karena itu, kami hadir melalui Gerakan Pangan Murah ini untuk memastikan warga bisa mendapatkan bahan pokok penting seperti beras dan minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar Gamalis saat meninjau langsung pelaksanaan kegiatan di salah satu kecamatan, Selasa (2/9/2025).

Untuk memastikan pemerataan distribusi dan menghindari penimbunan, masyarakat hanya diperbolehkan membeli maksimal 10 kilogram beras per orang. Hal ini, menurut Gamalis, bertujuan agar bantuan pangan yang disalurkan benar-benar merata dan tepat sasaran.

Gerakan Pangan Murah menjadi salah satu program andalan pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan serta stabilitas harga di tingkat konsumen. Lonjakan harga bahan pokok yang kerap terjadi, terutama menjelang akhir tahun atau musim panen yang tertunda, menjadi latar belakang utama pelaksanaan program ini.

Menurut data Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Berau, harga beras di pasar tradisional cenderung mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan meningkatnya biaya distribusi dan cuaca yang tidak menentu. Oleh sebab itu, keberadaan GPM sangat penting untuk menstabilkan harga dan memberi akses pangan yang adil bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Pelaksanaan GPM di 13 kecamatan ini mendapat respons positif dari warga. Banyak di antara mereka yang mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini, apalagi di tengah tingginya harga kebutuhan pokok di pasar umum.

Program GPM ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk perangkat desa dan kecamatan yang turut mengawal proses distribusi agar berjalan lancar dan tepat sasaran. Beberapa kepala desa bahkan menyatakan harapannya agar program ini bisa menjadi agenda rutin, bukan hanya dalam situasi tertentu.

“Kami berharap program seperti ini bisa terus berlanjut secara berkala. Karena ini sangat membantu warga kami, terutama yang berada di wilayah pedalaman atau sulit menjangkau pasar,” ujar salah satu kepala desa di Kecamatan Kelay.

Sementara itu, Pemkab Berau menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan Bulog dan instansi terkait dalam menggelar kegiatan serupa di masa mendatang. Dengan cara ini, mereka berharap dapat menciptakan ekosistem pangan yang lebih berkeadilan dan menjaga daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global maupun nasional.

Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Berau bukan sekadar agenda distribusi pangan bersubsidi, melainkan bagian dari langkah strategis daerah dalam menjaga kestabilan ekonomi masyarakat. Melalui kolaborasi pemerintah daerah dan Bulog, warga diharapkan bisa tetap memenuhi kebutuhan dasar mereka tanpa harus terbebani oleh lonjakan harga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *