TANJUNG REDEB, BORNEOPOST – Seperti yang kita ketahui bersama Pemerintah daerah Sempat merealisasikan pembangunan suatu dermaga yang tepat berada di kecamatan pulau Derawan sebagai sarana penunjang pariwisata dikabupaten Berau, Dengan maksud agar para wisatawan yang ingin berkunjung kesana bisa lebih mudah mengakses pulau tersebut. Namun, realisasi pembangunan dermaga yang direncanakan akan di kelola oleh pemerintah daerah tersebut proses pengerjaannya saat ini terhenti di karenakan masih menunggu anggaran tahap kedua.
Menanggapi hal demikian, Anggota DPRD Berau,H.Saga, Saat di jumpai di ruang kerjanya sempat mengatakan bahwasanya yang dirinya ketahui untuk saat ini terhentinya pengerjaan dermaga tersebut dikarenakan masih menunggu penganggaran tahap kedua dan saat ini masih dalam proses lelang.
“Sempat saya komunikasikan dengan dinas perhubungan terkait lanjutan pengerjaan dermaga tersebut,dan berdasarkan informasi dari pak kadis sendiri bahwa pengerjaan dermaga tersebut masih dalam proses lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE),”ucapnya.Jumat (26/5/2023).
Ia juga mengungkapkan, bahwa pembangunan dermaga tersebut juga sempat menjadi pertanyaan warga kepada nya saat tengah berkunjung ke kecamatan pulau Derawan tersebut.
“masyarakat disana hawatir,Takut nantinya dermaga tersebut proses pembangunannya tidak dilanjutkan,”Ujarnya ketua komisi III tersebut.
Dermaga yang direncanakan akan rampung di tahun 2023 ini tersebut di sebutnya sudah dalam tahap proses penyelesaian sekitar 60 persen dan sisa pengerjaan lantai cor untuk di atas nya.
“Jadi sisa pengerjaan pengecoran lantai dan kegiatan-kegiatan yang lain untuk yang diatas. Sementara untuk pancangnya semua sudah selesai. Makanya kita berharap Dishub ini untuk lebih pro aktif di LPSE untuk supaya ada percepatan pelaksanaan pelelangan sehingga nantinya penyedia itu bisa bekerja tidak terlanjur lama. Dan harapannya dermaga itu bisa tuntas dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, Dermaga ini sangat penting untuk bagaimana jika berbicara terkait dengan pariwisata.
“Maka dari itu nanti kita berharap setelah mungkin mendekati finishing kita akan kembali dengan pihak perhubungan maupun pemerintah daerah yang terkait. Untuk bagaimana kita bisa membuat regulasi terkait dengan satu pintu yakni pendaratan wisatawan satu pintu di kampung pulau derawan,” tuturnya.
“Pasalnya, fasilitas penunjang juga sudah bagus sehingga akan menghasilkan Pendapatan asli daerah dan kampung di Kecamatan Pulau Derawan,” sambung H.Saga. (PiN/ADV)