Katanya anggaran tidak ada”’ kok ada Dana Silpa, Ada Apa INI??????

Sambaliung,BorneoPost- Musrembang awal tahun 2023 yang diadakan di halaman kantor camat sambaliung, Hadir acara Musrembang, Bupati Berau beserta OPD, Ketua DPRD Berau beserta anggota DPRD dapil IV, Camat Sambaliung dan 13 Kepala Kampung. Jumat (9/3/23).

Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antarpelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah.

Apa itu SiLPA? Berdasarkan Permendagri nomor 13 tahun 2006 dan nomor 77 tahun 2020, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disingkat SiLPA adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.

Ketua DPRD Berau Madri Pani angkat bicara kepada kepala kampung yang hadir di acara musrembang sambaliung, Madri Pani mengatakan beberapa kampung sudah di datangi sampai mengecek langsung pekerjaan yang sudah dikerjakan.

Jalan yang satu kilometer ini saya tidak mau juga mengklaim, saya ini mengklaim ini juga bukan sembarang mengklaim, mangkanya saya berani berbicara di depan ini biar Kepala Kampung tau kita ini berkeluarga gitu lho, bukan main-main dan bahkan saya turun kelapangan mengukur.

Coba cari adakah Ketua DPRD yang turun kelapangan untuk mengecek dan mengukur secara langsung Aspirasi Pokir tidak main perintah, Mangkanya saya berani berdebat ketika ada yang berani menyebut kalau mengklaim pekerjaan itu,” Tegas Madri.

Madri Pani juga mengomentari dari usulan kepala kampung bangun, kenapa usulan jalan baru terelisasi pada saat Rasat Khan terpilih, Saya juga turun bersama kepala kampung yang lama. Alhamdulillah pada saat Dinda Rasatkhan terpilih menjadi kepala kampung, maka turunlah jalan rambutan,langsat,bambu, ini semua berkat kami semua DPRD dapil empat. termaksud jalan pendidikan dan jalan pelabuhan.

Mohon juga tolong di kroscek, bukankan Dinda Rasatkhan bersama saya turun langsung kelapangan untuk merencanakan tahun anggaran yang akan datang dan tolong di tunggu bahwa, kalau memang anggaran ini besar kita berharap dengan Bapelitbang ini menjadi catatan, sehingganya nanti kita rapat tidak lagi saling mengatakan ini kurang tapi nanti hasil dari pelaksanaan murninya kok Silpa nya terlalu besar, ini ada APA.

Ternyata ini adalah dari OPD-OPD terkait, kenapa tidak diserahkan kepada kelurahan ke kampung yang benar-benar membutuhkan dana anggaran ini.

Kampung suaran juga banyak mengusulkan jalan akan tetapi banyaknya lahan KBK, kalau akses jalan ini sudah lama di pakai masyarakat sebenarnya boleh-boleh saja mengucurkan dana APBD. Yang dilarang itu membuka jalan baru dilahan dikawasan KBK, akan tetapi kalau jalan ini sudah lama boleh-boleh saja karena kepentingan Ekonomi masyarakat,” ujar Madri.

Saya juga sedikit soroti Kepala Kampung Suaran bahwa Bapak tadi masalah jalan Houling, Saya pernah bersama Kapolsek Sambaliung turun kelapangan, jalan Houling itu sebenarnya jauh lebih aman, lebih terkendali, setelah kita cek kelapangan. Turun kita dari gunung itu ada namanya simpang jalan nanti setelah dia menyeberang sudah diperintahkan untuk memperlambat Speed kendaraan supaya masyarakat itu terselamatkan, karena kalau membuat jalan baru seperti diusulkan beberapa warga kemarin ada yang sampai sembilan,sepuluh kilo, nanti Uangnya dari mana dan apakah itu tidak masalah.

Kalau kami cek bersama Kapolsek sambaliung, sebenarnya aman-aman saja,” Tegas Madri Pani.(fery/adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *