TANJUNG REDEB, BorneoPost – Realisasi investasi di Kabupaten Berau mengalami penurunan dalam setahun terakhir. Kondisi ini mendapat sorotan dari Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, yang meminta pemerintah daerah segera melakukan evaluasi, Selasa (2/9/2025).
Berdasarkan catatan yang diterimanya, nilai investasi di Bumi Batiwakkal pada 2024 tercatat sebesar Rp3,75 triliun. Angka ini menurun Rp250 miliar dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp4 triliun.
“Penurunan ini tentu menjadi perhatian serius. Sebab, ratusan miliar rupiah bukanlah jumlah kecil dan pasti akan berdampak pada kemampuan daerah dalam merealisasikan belanja pembangunan,” ungkap Dedet, sapaan akrabnya.
Ia menilai, investasi merupakan salah satu faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu, penurunan realisasi investasi harus segera ditindaklanjuti dengan evaluasi menyeluruh, baik terkait regulasi, perizinan, maupun iklim usaha di Berau.
Dedet menambahkan, DPRD akan mendukung langkah pemerintah daerah untuk memperbaiki kondisi tersebut. Menurutnya, jika tidak segera diantisipasi, penurunan investasi bisa memengaruhi keberlanjutan program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mendorong agar Pemkab segera mencari solusi. Harus ada langkah konkret, baik dalam menarik investor baru maupun menjaga komitmen investasi yang sudah ada,” tegasnya.