TANJUNG REDEB,Borneo Post – Masyarakat Pesisir Selatan Kabupaten Berau, masih mengalami dampak dari penutupan Jembatan Sambaliung beberapa waktu lalu. Pasalnya, dengan akses jalan yang terputus mengakibatkan melangbung tingginya bahan pokok (Bapok) bagi masyarakat.
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Andi Amir Hamsyah pun turut angkat suara terkait kenaikan harga tersebut.
Dikatakannya, dengan penutupan jembatan sangat berdampak pada roda perekonomian masyarakat.
Kata dia, memang saat ini kendaraan roda dua mau empat sudah bisa melintasi jembatan tersebut. Hanya saja, yang bisa mengakses masih terbatas.
“Alhamdulillah sudah dibuka walaupun belum keseluruhan. Terutama di Dapil saya terdampak terhadap perekonomian terkait naiknya harga sembako,” terangnya, Sabtu (30/9/2023).
“Memang sudah dibuka untuk umum, tapi untuk truk atau kendaraan bermuatan itu masih menggunakan LCT,” imbuhnya.
Diakuinya, hingga saat ini belum ada koordinasi dengan OPD terkait untuk mempertanyakan soal harga yang sempat melambung tinggi di daerah pesisir selatan Bumi Batiwakkal.
“Saya belum koordinasi dengan Disperindagkop tentang harga karena memang harganya melambung,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) bersama dinas terkait untuk pengotimalan harga pasar guna menekan dampak di kalangan masyarakat.
“Cuman, para agen-agen ini mengabil kesempatan sehingga harga sembako di pesisi di lima kecamatan itu melambung. Kita akan panggil Disperindagkop untuk koordinasi. Kalau perlu kita adakan oprasi pasar,” tutupnya. (PiN/ADV)