TANJUNG REDEB, BorneoPost – Komisi I DPRD Berau menggelar rapat khusus membahas program hibah dan beasiswa pendidikan di Bumi Batiwakkal. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Komisi I, Elita Herlina, menegaskan komitmen dewan untuk mendorong pemerataan akses pendidikan sekaligus memperluas cakupan program beasiswa.
Elita menyebut, tahun ini disiapkan anggaran sekitar Rp7,2 miliar yang diharapkan bisa masuk dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT) perubahan. Dana tersebut akan difokuskan untuk mendukung keberlanjutan program hibah dan beasiswa.
“Kalau ditotal ada anggaran sekitar Rp7,2 miliar untuk bisa dimasukkan ke ABT perubahan. Harapannya semua bisa terakomodir,” ujarnya, Selasa (2/9/2025) kemarin.
Dalam rapat itu, Komisi I menyoroti pentingnya sinkronisasi program agar tidak terjadi tumpang tindih dengan bantuan pendidikan lain, seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah pusat dan GratisPol dari pemerintah provinsi.
“Jangan sampai program yang ada menjadi tumpang tindih, sehingga penerima bisa mendapatkan bantuan ganda. Bagian Kesra sudah memastikan agar program satu dengan yang lain tidak saling tumpang tindih,” tegasnya.
Elita juga meluruskan bahwa GratisPol bukanlah program beasiswa, melainkan skema pendidikan gratis dari jenjang SMA hingga S3. Program tersebut, kata dia, sudah mulai berjalan melalui anggaran perubahan provinsi tahun ini.
Selain pemerataan bantuan, Komisi I juga mendorong pengembangan Beasiswa Berau Cerdas agar tidak hanya berhenti di jenjang S1. Elita menekankan, beasiswa daerah sebaiknya juga diarahkan untuk pendidikan spesialis, terutama dokter, guna menjawab kebutuhan tenaga medis di Berau yang masih sangat terbatas.
“Kami mengusulkan agar Beasiswa Berau Cerdas bisa menjangkau pendidikan spesialis, seperti dokter. Harapan kami, setelah menyelesaikan pendidikan, mereka bisa mengabdi di daerah kita,” jelasnya.
Tak hanya itu, Elita juga menilai sosialisasi program beasiswa perlu ditingkatkan, baik secara offline maupun online. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang mengeluhkan kurang detailnya informasi mengenai program Berau Cerdas.
“Harus ada promosi yang lebih gencar agar masyarakat paham betul teknis dan syaratnya. Jangan sampai ada kebingungan di lapangan,” pungkasnya.