Samarinda, Borneo Post- Wali Kota Samarinda, Andi Harun, turut hadir dalam kegiatan peresmian gedung PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Samarinda, bertempat di Jalan AW. Syahrani, pada Rabu (10/7/2024).
Pada kesempatan tersebut, Andi Harun, memberikan apresiasi kepada semua pihak yang ikut andil dalam pembangunan gedung baru PMI.
“Pertama, saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mengupayakan pembangunan gedung baru Palang Merah Indonesia Kota Samarinda, di lokasi ini”, tuturnya.
Dengan adanya gedung baru ini dirinya berharap dapat menambah fasilitas layanan kesehatan terutama memperkuat fungsi Kota Samarinda sebagai pusat jasa Kesehatan di Kalimantan Timur.
Dirinya menyebut, jika gedung baru tersebut memiliki luas lahan sekitar 835 m², dengan luas bangunan 240 x 2 lantai = 480 m². Adapun anggaran yang digunakan merupakan dana dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Samarinda.
“Pada APBD murni Kota Samarinda tahun 2023, dialokasikan anggaran untuk kontrak fisik sebesar Rp. 2.829.102.000 (dua milyar delapan ratus dua puluh sembilan juta seratus dua ribu rupiah)”, ungkapnya.
“Selanjutnya pembangunan fisik dianggarkan kembali pada APBD Perubahan TA 2023 sebesar Rp. 2.071.525.000 (dua milyar tujuh puluh satu juta lima ratus dua puluh lima ribu rupiah)”, sambungnya.
AH, sapaan akrabnya, juga menjelaskan jika semua pihak yang termasuk dalam bagian PMI harus siap siaga dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai bentuk bela negara.
“Gedung PMI Kota Samarinda yang telah diresmikan hari ini, bukanlah sebuah kantor yang memiliki jam kerja, tetapi merupakan sebuah markas di mana setiap petugasnya harus siap 24 jam seperti tentara dan polisi”, ucapnya.
Berdasarkan informasi, dalam peraturan WHO, kebutuhan darah di setiap daerah adalah dua persen dari jumlah penduduk di wilayah yang bersangkutan dan di Kota Samarinda sendiri ada sekitar 856.360 penduduk. Dengan demikian, Kota Samarinda membutuhkan sekitar 17 ribu kantong darah tiap tahun.
“Lewat kesempatan ini saya menitipkan pesan kepada ketua dan pengurus bahkan kepada semua pengelola Palang Merah Indonesia Kota Samarinda agar memperhatikan ketersediaan darah, sehingga apabila ada masyarakat yang membutuhkan darah selalu siap dan tersedia sehingga tidak ada keluhan dari masyarakat terkait kekosongan darah”, pungkasnya. (Delvi)