BERAU, BorneoPost – Polemik seputar keberlanjutan lomba perahu panjang akhirnya terjawab. Bupati Berau, Sri Juniarsih, memastikan ajang yang menjadi ikon budaya masyarakat pesisir itu tetap digelar pada Oktober atau November mendatang, dalam rangkaian Hari Jadi ke-72 Kabupaten Berau dan HUT ke-215 Tanjung Redeb.
“Iya, ini untuk warga Berau,” tegas Sri, Selasa (9/9/2025) lalu, menepis isu yang menyebut lomba tradisional tersebut ditiadakan.
Menurutnya, lomba perahu panjang sudah menjadi identitas budaya sekaligus simbol persatuan masyarakat. Karena itu, keberadaannya tak bisa dihapus begitu saja. “Tradisi ini bagian dari semangat kebersamaan warga pesisir,” ujarnya.
Tak hanya melestarikan tradisi, Sri juga mendorong agar lomba perahu panjang dikembangkan menjadi cabang olahraga tradisional resmi di bawah naungan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi). Dengan begitu, penyelenggaraan dapat memperoleh dukungan anggaran lebih jelas. “Kalau sudah ada cabornya, pemerintah akan lebih mudah membantu,” jelasnya.
Bupati juga mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi isu-isu yang sempat beredar. Ia menilai ada pihak yang mencoba memanfaatkan polemik tersebut untuk memecah belah warga. “Yang jelas, lomba akan kita laksanakan,” tegasnya lagi.
Meski begitu, ia menekankan, keberhasilan penyelenggaraan tetap bergantung pada kondisi daerah. Stabilitas keamanan dan ketertiban menjadi syarat utama sebelum event digelar. “Mari kita jaga kondusifitasnya bersama,” pesan Sri.
Sejauh ini, pemerintah daerah baru menyiapkan agenda inti peringatan hari jadi, yakni upacara, rapat paripurna, dan tabligh akbar. Sementara kegiatan hiburan dan perlombaan, termasuk lomba perahu panjang, dijadwalkan berlangsung bulan depan.
Bagi masyarakat Berau, lomba perahu panjang bukan sekadar adu cepat di atas air, tetapi warisan turun-temurun yang merekatkan persaudaraan, sekaligus menjadi daya tarik wisata tahunan. Dengan adanya kepastian dari Bupati, warga kini bisa menantikan kembali kemeriahan pesta rakyat di sungai Tanjung Redeb.