Menjaga Kestabilan Produksi Pertanian Padi, Elita Herlina Pinta Pemda Untuk Beri Perhatian Khusus Pada Petani

TANJUNG REDEB, Borneo Post – Berdasarkan data yang di dapatkan Awak media dari Dinas Pertanian Dan Peternakan (DISTANAK) Berau,saat ini potensi hasil dari pertanian Padi masih dikategorikan Tidak stabil dalam satu tahun kebelakang atau 2021/2022. Yang dimana tahun 2021 dan 2022 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2021 sebanyak 38,70 ton per hektare sedangkan pada tahun 2022 turun menjadi 33,90 toh per hektare.

Menanggapi hal demikian, Anggota DPRD Berau, Elita Herlina, Yang di temui usai menghadiri rapat Paripurna di kantor DPRD Berau tersebut mengatakan,Bahwasanya beberapa waktu lalu dirinya sempat terjun langsung ke lapangan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat melalui agenda serapan aspirasi nya atau yang biasa dikenal dengan reses.

“Dari aspirasi yang saya dapatkan waktu itu, banyak yang mengeluhkan terkait kelangkaan pupuk yang dimana pastinya sangat berpengaruh sekali dengan produksi pertanian yang ada,”ucapnya, Selasa (25/7/2023).

Sebagai bentuk kepedulian ketua fraksi partai Golkar tersebut dirinya sempat berjanji akan secepatnya mengatasi masalah yang saat ini sedang dialami oleh para petani padi yang ada, meskipun realisasinya harus menempuh mekanisme yang tidak mudah.

“Namun sebagai wakil rakyat yang bertugas dan berkewajiban mensejahterakan rakyat saya akan tetap perjuangan apa yang menjadi permasalah para petani padi yang ada di Berau ini,”ujarnya.

Semestinya, merespon permasalahan yang di alami petani padi saat ini, pemerintah daerah harusnya memberikan perhatian serius kepada para petani padi yang ada baik itu berupa pupuk bersubsidi ataupun non subsidi yang mudah di dapatkan.

“Karena memang salah satu penghambat turunnya produksi padi dari petani berdasarkan info yang saya dapat yaitu susahnya mendapatkan pupuk,”jelasnya.

Bila perlu, Pemerintah sekiranya bisa membuat terobosan-terobosan yang memudahkan para petani untuk mendapatkan akses pupuk dengan mudah, atau mengalokasikan anggaran khusus untuk pengadaan pupuk.

“ agar pupuk bisa dengan mudah di dapatkan petani tanpa prosedur yang panjang, untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan Berau,”tutupnya (PiN/ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *