TANJUNG REDEB, BorneoPost – Rencana pembangunan Jembatan Kelay III kembali menjadi perhatian wakil rakyat. Anggota Komisi III DPRD Berau, Saga, mendesak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar bergerak cepat menuntaskan hambatan yang masih membayangi proyek strategis tersebut.
Menurutnya, hingga kini realisasi pembangunan masih terhenti akibat persoalan lahan yang belum terselesaikan. Ia meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) bersama Dinas Pertanahan segera berkolaborasi mencari jalan keluar.
“Jangan saling menunggu, lebih baik dijemput permasalahannya agar cepat selesai,” tegas Saga.
Politisi ini menekankan, Jembatan Kelay III sangat penting karena akan menjadi jalur alternatif penghubung Tanjung Redeb dengan enam kecamatan pesisir. Selama ini, arus transportasi darat hanya bertumpu pada Jembatan Sambaliung yang sudah berusia puluhan tahun.
“Kalau sampai ada masalah dengan Jembatan Sambaliung, akses masyarakat ke pesisir bisa terputus total,” ujarnya.
Saga menilai kondisi tersebut cukup rawan, sebab gangguan transportasi akan berdampak luas terhadap perekonomian maupun mobilitas masyarakat. Karena itu, menurutnya pembangunan Jembatan Kelay III tidak boleh lagi ditunda.
Ia juga mengingatkan bahwa Badan Anggaran (Banggar) DPRD Berau sudah pernah mendorong percepatan realisasi pembangunan dalam rapat penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
“Sudah kami dorong di rapat Banggar, tinggal eksekutif yang harus serius menindaklanjuti,” jelasnya.
Selain untuk mengurangi ketergantungan pada Jembatan Sambaliung, Saga menambahkan, keberadaan Jembatan Kelay III merupakan kebutuhan jangka panjang. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan dan aktivitas ekonomi di wilayah pesisir, jembatan baru diyakini akan memperlancar distribusi barang dan jasa.