TANJUNG REDEB, BorneoPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menegaskan bahwa pelestarian adat dan budaya daerah bukan sekadar tanggung jawab moral, tetapi menjadi fondasi strategis dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Senin (3/11/2025).
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, memastikan berbagai program penguatan budaya kini disiapkan sebagai bagian dari arah kebijakan pembangunan sektor pariwisata. Langkah itu ditempuh untuk menjaga kekayaan tradisi lokal sekaligus menjadikannya magnet wisata yang bernilai ekonomis.
“Pelestarian adat bukan hanya menjaga warisan leluhur. Ini tentang membangun karakter daerah dan memperkuat daya tarik wisata berbasis identitas lokal,” ujar Sri Juniarsih. “Komitmen ini juga mencakup perlindungan hak masyarakat adat serta pelestarian lingkungan yang erat kaitannya dengan aktivitas budaya,” tegasnya.
Di antara program yang disiapkan Pemkab Berau meliputi revitalisasi situs budaya, pembinaan sanggar seni, dukungan terhadap event adat, hingga pengembangan paket wisata berbasis kearifan lokal di kampung-kampung adat. Pemkab juga mendorong kolaborasi dengan tokoh adat dan pelaku budaya agar nilai tradisi tidak hanya dipertahankan, tetapi juga diwariskan kepada generasi muda.
Selain itu, pemerintah daerah menggandeng komunitas dan pelaku wisata untuk merumuskan standar pengelolaan wisata budaya yang selaras dengan prinsip keberlanjutan. Upaya ini dipandang penting untuk mencegah komersialisasi budaya secara berlebihan yang dapat menghilangkan nilai otentiknya.
Menurut Sri Juniarsih, tantangan globalisasi dapat mengikis jati diri daerah apabila pelestarian budaya tidak dilakukan secara serius. Karena itu, Pemkab Berau berupaya memastikan masyarakat lokal terlibat langsung dalam setiap proses pembangunan wisata, sekaligus menjadi penjaga utama nilai tradisi.
“Kami ingin wisatawan yang datang ke Berau tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga merasakan kekayaan budaya yang hidup, bernilai, dan dihormati,” jelasnya.
Pemkab optimistis, langkah ini akan memperkuat posisi Berau sebagai destinasi wisata unggulan, tidak hanya di Kalimantan Timur tetapi juga di tingkat nasional. Dengan menempatkan budaya sebagai pijakan utama, pemerintah berharap pengembangan pariwisata dapat menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan nilai lokal.
Arifin/Adv












