Penataan Permukiman Kumuh Disorot DPRD Berau, Dorong Kolaborasi untuk Dukung Pariwisata

TANJUNG REDEB – Penataan kawasan permukiman kumuh menjadi perhatian serius Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Sumadi. Langkah ini dinilainya penting untuk mendukung upaya menjadikan Kabupaten Berau sebagai destinasi wisata unggulan di Kalimantan Timur.

Sumadi menekankan bahwa penataan permukiman kumuh bukan pekerjaan ringan karena membutuhkan anggaran besar dan menghadapi berbagai tantangan teknis. Oleh karena itu, ia mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR).

“Penataan pemukiman ini ditangani oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim). DPRD siap berkolaborasi untuk mewujudkan daerah wisata yang indah dan lingkungan yang layak huni,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (13/6/2025).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengingatkan pentingnya menjadikan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Berau Nomor 12 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagai dasar hukum dalam mengevaluasi serta menangani kawasan kumuh.

Menurutnya, langkah awal yang perlu dilakukan adalah memetakan kawasan yang menjadi prioritas penataan. Ia pun meminta Disperkim segera melakukan kajian mendalam terhadap wilayah-wilayah yang masuk dalam kategori tersebut.

“Kita akan dukung penuh OPD dalam mengerjakan pekerjaan rumah ini. Tapi, kami sadar ini bukan tugas ringan. Maka keterlibatan pihak swasta melalui CSR bisa menjadi solusi percepatan,” jelasnya.

Saat ditanya soal alokasi anggaran penataan permukiman kumuh pada tahun 2025, Sumadi mengaku belum mengetahui secara detail karena baru menjabat sebagai anggota DPRD saat pembahasan anggaran berlangsung. Meski demikian, ia memastikan DPRD siap memberikan dukungan apabila program tersebut diajukan oleh pemerintah daerah.

“Kita lihat nanti apakah ada usulan dari pemerintah daerah terkait pemukiman kumuh. Yang jelas kami siap mengawal,” tegasnya.

Sumadi berharap, dengan penataan yang terarah, kawasan kumuh di Berau dapat bertransformasi menjadi lingkungan yang bersih, nyaman, dan mendukung pengembangan sektor pariwisata secara berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *