Berau, Harian Borneo Post – Peningkatan jalan usaha tani di wilayah pesisir Kabupaten Berau menjadi perhatian utama, mengingat perannya dalam mendukung aktivitas pertanian masyarakat, khususnya dalam pengangkutan hasil panen.
Anggota DPRD Berau, Subroto, menegaskan pentingnya infrastruktur tersebut demi mendorong perekonomian masyarakat pesisir.
“Empat kecamatan di daerah pesisir, yaitu Biatan, Talisayan, Batu Putih, dan Biduk-Biduk, hampir semua kampungnya mengusulkan peningkatan jalan usaha tani,” ujarnya, Minggu (23/02/2025)
Subroto juga mengatakan, tingginya minat masyarakat untuk menanam kelapa sawit menjadi salah satu alasan utama perlunya pembangunan jalan usaha tani. Ia menjelaskan bahwa akses jalan yang memadai akan memudahkan petani dalam mengangkut hasil panen mereka.
“Masyarakat sekarang hampir semua berlomba-lomba menanam sawit. Tentunya, menanam sawit ini juga harus didukung dengan jalan usaha tani karena itulah salah satu infrastruktur yang sangat membantu masyarakat,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah daerah, termasuk Bupati Berau, memberikan perhatian khusus terhadap usulan tersebut. Bupati berpendapat bahwa pembangunan jalan usaha tani perlu diprioritaskan karena masih banyak kebun masyarakat yang belum terakses.
Terkait kendala pembangunan, Subroto menyampaikan kendala utama dalam pembangunan adalah keterbatasan anggaran, sementara secara teknis tidak ada masalah karena kawasan tersebut sudah termasuk KBNK (Kawasan Budidaya Non-Kehutanan). Ia menambahkan bahwa pembangunan jalan usaha tani umumnya berasal dari aspirasi dewan.
Subroto juga menyoroti besarnya antusiasme masyarakat dalam mendukung pembangunan jalan usaha tani. Ia mengatakan, masyarakat bahkan rela mengorbankan sebagian tanaman mereka demi terwujudnya akses jalan yang memadai.
“Masyarakat rela, bahkan kalau harus menggusur 20–30 pohon sawit pun tidak masalah dan tidak minta ganti rugi,” tegasnya.
Dengan kondisi tersebut, Subroto berharap jalan usaha tani sangat diperlukan masyarakat dan harus menjadi prioritas pemerintah daerah dengan anggaran yang diperbesar. Ia menekankan pentingnya memilih kontraktor atau PT yang berkinerja baik agar hasil pekerjaan sesuai kondisi lapangan.
“Jalan usaha tani harus diprioritaskan dengan anggaran memadai, melibatkan kontraktor berkinerja baik, serta perencanaan gorong-gorong dan drainase yang tepat. Pada 2026, pemerintah daerah perlu menganggarkan lebih banyak untuk jalur usaha tani,” pungkasnya.(ADV).