Produksi Kakao Cikal Bakal Primadona Berau

TANJUNG REDEB,BorneoPost – Kakao saat ini menjadi target prioritas untuk semakin di dorong pertambahan produksinya melalui upaya penambahan perluasan tanam, rehabilitasi tanaman dan intensifikasi mengingat permintaan pasar yang semakin meningkat, serta kakao berau sudah dikenal nasional maupun internasional.

Hal tersebut di sampaikan langsung oleh Lita Handini selaku kepala dinas Perkebunan kabupaten berau, saat di konfirmasi borneoPost dirinya mengatakan, untuk saat ini dinas perkebunan (Disbun) Berau sedang memfokuskan peningkatan program motivasi bagi petanai kakao agar petani tetap konsisten dan semangat dalam berusaha bertani kakao di kabupaten berau.

“Seperti yang di bacakan ibu Bupati saat Paripurna beberapa waktu lalu, untuk kakao sendiri produksi pertahunnya bisa mencapai 600,87 Ton,”ucapnya.

Lita juga menerangkan, usaha kakao tersebut juga lumayan menjanjikan apa lagi saat ini harga jualnya sendiri telah mencapai angka 40.000 untuk perkilo kakao tersebut dan sudah ada pasar pastinya.

“Untuk pemasaran nya sendiri, saat ini telah ada penampung yang bermitra dengan kita untuk menampung kakao petani tersebut,”Jelasnya.

Untuk saat ini, di berau sendiri pelaku usaha tani kakao sendiri masih di dominasi oleh kampung Suaran, Birang, Rantau Panjang, Batu rajang, Long Lanuk, Tasuk, Sukan dan gurimbang. Untuk produksi kualitasnya juga tidak diraguakan lagi.

“Ada lagi 17 kampung yang saat ini kita dorong untuk memajukan pengembangan usaha tani kakao seperti yang lain juga,”ujarnya.

Dari dinas perkebunan sendiri saat ini telah rutin memberikan bantuan terhadap pelaku usaha perkebunan kakao sendiri berupa bantuan bibit, Pupuk pestisida dan pembinaan pada kelompok tani kakao yang ada kendati meningkatkan teknik budidaya yang baik melalui pelatihan dan sekolah lapangan.

“kita juga ada bantuan berupa alat pasca panen berupa lantai jemur,sarana permentasi biji dan alat pengolahan kakao menjadi produk konsumsi,”katanya.

Untuk saat ini, hasil kerjasama Disbun bersama pelaku tani kakao kabupaten berau sudah mengembangkan industri pengolahan Biji kakao menjadi coklat konsusmsi walaupum masih dalam sekala kecil atau kelompok, dengan produk Coklat Bar, Kokies Coklat,Dodol coklat dan Bengbeng.

“Produksinya sendiri berasal dari kampung merasa,Produk rumah coklan kambung labanan makarti dan Petani kakao berau,”pungkasnya (PiN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *