Berita  

Provinsi Kaltim Menerima Dana Kompensasi Emisi Gas Karbon dari Bank Dunia

Samarinda, Borneo Post- Provinsi Kalimantan Timur untuk pertama kalinya terpilih sebagai penerima dana kompensasi emisi gas karbon dari Bank Dunia sebesar 20,9 juta USD atau senilai Rp. 313,5 miliar.

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur (Diskominfo Kaltim) menggelar agenda konferensi pers terkait Program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) tahun 2023, di Hotel Fugo Jalan Untung Suropati Samarinda, pada Rabu (27/12/2023).

Asisten Kelompok Kerja Mitigas Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI), Wahyudi Iman Satria mengatakan program FCPF-CF Kalimantan Timur tahun 2016-2024 ini merupakan program penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut atau Reduction Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+), dengan status Result Based Payment.

“Ini sebuah skema pembiayaan dari Bank Dunia dalam upaya menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca,” katanya.

“Provinsi Kaltim saat ini menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk menerapkan program FCPF-CF,” lanjutnya.

Ia mengungkapkan Kaltim menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang telah berhasil menjalankan program penurunan Emisi GRK berbasis hutan dan lahan dengan skema Program FCPF-CF Bank Dunia.

“Pemerintah Provinsi Kaltim berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 22 juta ton Ekuivalen karbon dioksida (CO2eq),” paparnya.

Sementara itu, dimulai dari mekanisme pembagian manfaat program FCPF, pelaksanaan pengukuran, pemantauan dan pelaporan, hingga perencanaan dan penganggaran kegiatan dalam penggunaan dana FCPF-CF di Provinsi Kaltim dan kabupaten/kota.

Selain itu, dana kompensasi ini akan digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berfokus pada penurunan emisi dan perubahan iklim.

“Jadi dana yang diterima itu, akan dimanfaatkan sebaik mungkin, meskipun pada tahapannya, ada program yang turun di akhir tahun. Namun di 2024 nanti akan dimaksimalkan,” terangnya.

Program-program yang akan dilaksanakan mencakup inisiatif peningkatan pengelolaan hutan, pengembangan energi terbaru, pengurangan limbah, serta pemulihan ekosistem yang terdampak. (Gr/deL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *