Reses Wendy di Jalan Murjani III, Warga Pertanyakan Rekrutmen Nakes

TANJUNG REDEB, Borneopost.com – Beberapa gang di Perumahan Teluk Indah Lestari, Jalan Murjani III, Tanjung Redeb, belum memiliki drainase. Sehingga ketika hujan cukup deras, gang di kawasan tersebut tergenang air, bahkan sampai ke pekarangan rumah warga.

Kondisi itu disampaikan warga setempat di hadapan anggota DPRD Berau asal Partai NasDem, Wendy Lie Jaya, ketika menggelar reses Masa Persidangan I Tahun 2023, Kamis (9/2/2023).

“Rata-rata gang di sini (Perumahan Teluk Indah Lestari belum ada parit. Sehingga saat hujan banjir. Apalagi gang rata rata belum dicor,” ungkap Yuliana, warga setempat.

Selain masalah infrastruktur, warga juga mengusulkan seragam dan perlengkapan posyandu, seperi timbangan dan alat ukur balita. Pasalnya, perlengkapan posyandu yang ada sudah tidak layak pakai.

“Di sini RT 11 banyak warga yang punya balita. Kegiatan posyandu kami berjalan rutin. Tapi perlengkapan kami sudah tidak layak dipakai,” ujar Lusiana, salah satu kader Posyandu Teluk Indah Lestari, menyampaikan aspirasinya.

Sementara Fitri, warga lainnya mempertanyakan mengenai perekrutan tenaga kesehatan untuk puskesmas. Pasalnya, beberapa kali ia mempertanyakan di instansi terkait untuk perekrutan nakes selalu mendapat jawaban tidak ada anggaran untuk perekrutan nakes.

“Padahal ada teman yang melamar bisa diterima. Sementara kalau saya tanya, selalu dijawab tidak ada perekrutan karena tidak ada anggaran,” paparnya.

Menanggapi aspirasi warga, Wendy Lie Jaya mengatakan akan menampung aspirasi warga. Ia akan mengomunisasikan dengan pihak-pihak terkait mengenai apa yang diinginkan warga.

Mengenai parit atau drainase, kata Wendy akan diusulkan masuk dalam program pembangunan pemerintah daerah.

“Berbicara mengenai pembangunan, itu bisa direncanakan. Tapi program pembangunan itu yang menentukan dari eksekutif. Kami hanya menyetujui anggarannya,” jelasnya.

“Tapi kalau memang tidak bisa masuk program pembangunan pemerintah daerah, akan kami usahan masuk di pokir kami. Sepanjang tidak berbenturan aturan, itu bisa kami upayakan,” lanjutnya.

Mengenai peralatan posyandu, menurut Wendy, seharusnya bisa ditangani instansi terkait. “Akan kami usulkan di anggaran perubahan. Karen ini sifatnya pengadaan,” ujarnya.

Sementara terkait perekrutan tenaga kesehatan, Wendy menjelaskan bahwa instansi melakukan perekrutan sesuai kebutuhan.

“Kalau ada kebutuhan pasti ada perekrutan. Cuma sekarang mekanismenya melalui seleksi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Jadi warga bisa ikut seleksi,” ujarnya. (Hbp/ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *