Rusianto, Kenapa Masyarakat Harus Bayar

TANJUNG REDEB, BORNEOPOST –Bacaleg Anggota DPR RI, Rusianto angkat bicara terkait dampak sosial dari penutupan jembatan gantung sambaliung dan adanya tarif yang harus di bayar masyarakat saat menyebrang di luar operasional penyebrangan yang di sediakan oleh pihak provinsi.

Dirinya yang berhasil di konfirmasi Melalui via telfon tersebut mengatakan, terkait penutupan jembatan gantung seperti yang di lakukan seperti saat ini Sebenarnya tidak bisa langsung di tutup semua nya minimal ada pemberitahuan dulu dari dinas terkait yang telah sebelumnya berkordinasi sebelumnya, sehingga tidak ada keluhan masyarakat seperti saat ini

“Artinya harus diketahui dulu kapasitas kendaraan yang melintas per menitnya, itu harusnya di pelajari dulu oleh dinas perhubungan ataupun instansi terkait lainnya,agar kesiapan nya Sendiri bisa semaksimal mungkin,”ucapnya.

Sedangkan terkait pembatasan jam operasional penyebrang yang telah diatur oleh pemerintah daerah bersama pihak provinsi serta kontraktor pengerja jembatan tersebut agar sekiranya dapat melakukan pengkajian ulang terkait jadwal operasional alternatif penyebrangan yang di sediakan tersebut.

“Jembatan tersebutkan fasilitas umum yang bisa di gunakan 24 jam, jadi harusnya alternatif yang di sediakan oleh pihak provinsi tersebut juga beroperasi 24 jam,”ujarnya.

Untuk itu pentingnya kordinasi sangatlah diperlukan dalam setiap melakukan kegiatan,harusnya bukan dari dinas perhubungan dan pemerintah daerah saja yang berperan terhadap sarana alternatif yang di sediakan melainkan dinas-dinas terkait lainnya juga.

“Intinya pihak yang bertanggung jawab baik itu dari segi alternatif ataupun dampak sosial perlu melakukan kajian lagi,”tutupnya.(PiN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *