TANJUNG REDEB, BorneoPost – Perayaan Hari Jadi ke-72 Kabupaten Berau tahun ini terasa berbeda. Agenda khas Manutung Jukutyang biasanya paling ditunggu masyarakat resmi dibatalkan menyusul arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sebagai gantinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menggelar Safari Gemarikan dan meresmikan Pasar Rakyat Merah Putih di Kampung Bukit Makmur, Kecamatan Segah, pada Sabtu (20/9/2025) Lalu.
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menegaskan, meski konsep kegiatan berubah, makna perayaan tetap sama: memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Arahan Presiden melalui Kemendagri jelas, perayaan hari jadi daerah harus lebih bermanfaat. Karena itu kami hadirkan Safari Gemarikan dan Pasar Rakyat Merah Putih. Tidak hanya meriah, tapi benar-benar dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Sri dalam sambutannya.
Menurut Sri, Safari Gemarikan menjadi jawaban atas tantangan distribusi pangan di Berau yang memiliki wilayah pesisir, pedalaman, hingga dataran tinggi. Ikan segar sebanyak 3,7 ton yang sebelumnya disiapkan untuk Manutung Jukut, kini dialihkan menjadi 1.500 paket distribusi, masing-masing berisi 2,5 kilogram. Paket tersebut dibagikan ke Segah dan Kelay, wilayah yang jauh dari akses laut.
“Banyak kampung di Berau yang sulit menjangkau ikan laut. Dengan program ini, kami ingin memastikan tidak ada kesenjangan gizi. Anak-anak, ibu hamil, hingga masyarakat di pedalaman harus tetap bisa menikmati protein hewani dari laut,” jelas Sri.
Selain Safari Gemarikan, Pemkab Berau juga meresmikan Pasar Rakyat Merah Putih di Kampung Bukit Makmur. Kehadiran pasar ini, kata Sri, diharapkan menjadi pusat perdagangan sekaligus motor pertumbuhan ekonomi lokal.
“Saya harap pasar ini bukan hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi juga menjadi wadah menjual hasil pertanian dan perkebunan warga. Ini adalah harapan baru bagi masyarakat Segah dan sekitarnya,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Perikanan Berau Maulidiyah menambahkan, kegiatan Safari Gemarikan dilaksanakan berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Diskan Berau 2025. Program ini sejalan dengan upaya menjaga capaian konsumsi ikan masyarakat Berau yang tahun 2024 tercatat mencapai 69,18 kilogram per kapita per tahun—tertinggi di tingkat provinsi maupun nasional.
Meski angka itu membanggakan, Bupati Sri menekankan agar capaian tersebut tidak membuat masyarakat puas diri.
“Konsumsi ikan di Berau sudah tinggi, tetapi kita tidak boleh berhenti. Justru harus terus ditingkatkan melalui kegiatan seperti ini. Sebab, makan ikan bukan hanya budaya, tapi juga investasi kesehatan bagi generasi mendatang,” pungkasnya.
Arifin/Adv