Samarinda, Borneo Post- Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kaltimtara, bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Logistik dan Transportasi melalui Logistik Insan Prima (LIP), melakukan uji kompetensi sertifikasi profesi pengemudi angkutan peti kemas (kereta tempel).
Kegiatan yang berlangsung di pusat pelatihan PT Pelabuhan Samudera Palaran pada Sabtu, (8/6/2024) lalu. Kegiatan itu dihadiri oleh 6 asesor BNSP dari Semarang, yakni Suprapto Suwaji, Slamet Rusman, Teguh Arif H, Mari Teguh W, Rustamaji, dan Tanuel Agustia. Juga dihadiri oleh 60 peserta pengemudi perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) yang termasuk dalam DPW ALFI Kaltimtara.
Ketua DPW ALFI Kaltimtara, Muhamad Gobel menyebut pentingnya seluruh peserta mengikuti uji kompetensi profesi ini untuk menyelamatkan aset-aset perusahaan berupa kendaraan pengangkut khususnya peti kemas.
“Dengan berbagai poin berupa produktivitas pengemudi yang tinggi, mampu mengelola kendaraan sesuai standar pabrik, penghematan bahan bakar, spare part dan lain-lain,” tuturnya.
“Kompetensi diri untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan yang penting dalam menjalankan tugas sebagai pengemudi, sehingga hasil yang diperoleh dapat meningkatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki,” tambahnya.
Di sisi lain, Sekretaris Umum ALFI/ILFA Kaltimtara, H Widjanarko menjelaskan jika kegiatan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan.
“Pada awalnya, kami menghadapi kendala karena ini baru pertama kali dilakukan dan membutuhkan sosialisasi yang intensif tentang pentingnya uji kompetensi ini,” jelasnya.
Dari edukasi yang telah disampaikan, hanya sedikit partisipan yang mengikuti uji kompetensi ini.
“Kami diberi kuota 100 peserta, namun saat itu yang berhasil diakomodir hanya 60 peserta, karena tidak semua pengusaha dan pengemudi memahami pentingnya uji kompetensi ini,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP ALFI/ILFA, Suprapto Suwaji, memberikan apresiasi atas keberhasilan penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Antusiasme dan kesiapan peserta sangat baik terutama saat melakukan ujian, semua peserta mengikuti dengan serius,” ucapnya.
Sementara itu, Teguh Arif Handoko, asesor dari LSP Logistik Insan Prima (LIP) di bawah naungan BNSP, menyebut asesmen sangat penting bagi keselamatan kerja dan peningkatan keterampilan pengemudi.
“Driver yang sudah diuji kompetensi akan membawa dampak positif, terutama dalam hal keselamatan kerja dan kemampuan mengendarai truk dengan lebih baik,” ucapnya.
Dirinya berharap dengan adanya sertifikasi ini Samarinda sebagai kota penyangga IKN siap menghadapi beragam tantangan yang akan datang.
“Kami akan mendukung sepenuhnya permintaan dari ALFI dan memberikan sesuatu yang lebih baik untuk Samarinda dan Balikpapan,” pungkasnya. (Delvi/Grace)