TANJUNG REDEB, BorneoPost – Kekecewaan dirasakan masyarakat Berau atas ditiadakannya lomba perahu panjang pada rangkaian Hari Jadi ke-72 Kabupaten Berau dan ke-215 Kota Tanjung Redeb, September ini.
Ketua Mayang Santana Perahu Panjang, Masrani, menilai absennya tradisi tersebut membuat suasana peringatan tahun ini terasa hambar. Padahal, lomba perahu panjang selama ini selalu menjadi magnet yang menarik ribuan warga untuk berkumpul di tepian Sungai Segah.
“Seharusnya lomba perahu panjang ini tetap menjadi acara utama. Karena sejak dulu kegiatan ini rutin dilaksanakan dalam setiap perayaan,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).
Menurutnya, lomba perahu panjang bukan sekadar ajang hiburan rakyat, tetapi juga sarat nilai budaya, kebersamaan, serta identitas lokal yang membedakan Berau dengan daerah lain.
“Kalau ada lomba perahu panjang, sungai di sekitar Tanjung Redeb pasti ramai sekali. Semua orang berkumpul, bukan hanya untuk menonton, tapi juga untuk bersilaturahmi. Itu yang kami rindukan,” tambahnya.
Masrani pun berharap pemerintah daerah dapat mempertimbangkan kembali agar tradisi ini masuk kembali dalam agenda perayaan tahun mendatang.