BERAU, BorneoPost – Upaya pemerataan akses pendidikan di Kabupaten Berau kembali menjadi perhatian wakil rakyat. Anggota Komisi III DPRD Berau, M. Ichsan Rapi, menyoroti minimnya fasilitas transportasi untuk pelajar di wilayah pedalaman, khususnya pada jalur Teluk Sulaiman–Biduk-Biduk yang selama ini menjadi salah satu akses vital bagi siswa di kawasan pesisir selatan Berau.
Menurut Ichsan, keberadaan armada transportasi pelajar bukan lagi sekadar kebutuhan tambahan, melainkan kebutuhan mendesak yang berkaitan langsung dengan masa depan pendidikan anak-anak di kampung. Selama ini, pelajar di daerah tersebut terpaksa menempuh jarak perjalanan yang cukup jauh menggunakan kendaraan pribadi atau tumpangan seadanya. Kondisi ini tidak hanya menyulitkan, tetapi juga mengancam keselamatan mereka setiap hari.
“Jangan sampai pendidikan hanya menjadi hak mereka yang tinggal di pusat kota. Anak-anak di daerah terpencil juga harus mendapat kesempatan yang sama,” tegas Ichsan.
Ia menilai bahwa penyediaan transportasi pelajar merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam memastikan layanan pendidikan berkualitas dapat diakses secara merata. Lebih dari itu, program ini dinilainya sebagai wujud nyata membangun sumber daya manusia yang berdaya saing.
Dari perspektif pembangunan wilayah, Ichsan menekankan bahwa kehadiran transportasi sekolah akan menjadi parameter penting dalam memutus kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Pemerataan akses pendidikan, menurutnya, merupakan pondasi utama dalam mewujudkan pembangunan inklusif dan berkeadilan.
“Ini bukan hanya urusan Dinas Perhubungan saja. Ini komitmen bersama untuk memastikan tidak ada anak Berau yang tertinggal karena persoalan transportasi,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pengadaan armada yang layak dan pengaturan operasional yang terstruktur. Tanpa manajemen yang baik, pelayanan transportasi sulit memberikan dampak maksimal.
Selain meminimalkan risiko kecelakaan di jalan, penyediaan angkutan sekolah diyakini mampu meningkatkan kedisiplinan siswa dan menumbuhkan semangat belajar. Tidak ada lagi alasan keterlambatan atau absensi karena kesulitan akses menuju sekolah.
“Dengan fasilitas transportasi yang baik, kita sedang menanam investasi besar untuk mencetak generasi Berau yang lebih cerdas, sehat, dan berdaya saing,” tambahnya.
Ichsan berharap pemerintah daerah segera merumuskan langkah konkret, mulai dari perencanaan anggaran hingga penyusunan kebijakan teknis, agar pengadaan transportasi pelajar ini tidak berhenti sebagai wacana semata.
“Ini soal masa depan anak-anak kita. Dengan transportasi yang memadai, tidak ada lagi alasan bagi mereka untuk absen atau terlambat ke sekolah,” pungkasnya.
Arifin/Adv
