TANJUNG REDEB, BORNEOPOST – Anggota DPRD Berau, Hj.Elita Herlina minta pemerintah daerah (Pemkab) Berau Agar lebih fokus membenahi sarana alternatif penyebrangan selama penutupan jembatan gantung sambaliung tengah berlangsung.
Dirinya menganggap, dengan adanya armada serta dermaga yang disediakan oleh Pemda saat ini sangat jauh dari kata terakomodir dibuktikan dengan adanya penumpukan yang luar biasa hingga mengakibatkan masyarakat harus pingsan saat tengah antri untuk menyebrang. “Harusnya pemerintah daerah lebih peka terhadap masalah seperti ini,”ucapnya.
Selain itu, dampak Yang terjadi kepada pelajar, tentunya sangat berpengaruh pada jam keberangkatan nya bersekolah dan jam sampainya kesekolah, pastinya dengan armada penyebrangan yang ada saat ini akan sangat menghambat aktivitas biasanya.
“Saya minta meskipun sudah di buatkan jalur khusus buat pelajar namun harus tetap di akomodir penuh semuanya,”ujarnya.
Ia juga menjelaskan, kita lihat sendiri saat ini masyarakat yang ingin menyebrang berdasarkan informasi yang ia dapatkan ada yang sampai harus menunggu sampai 6 jam hal seperti inikan sebenarnya tidak wajar.
“Apakah pihak pemerintah telah berkoordinasi dengan para pimpinan tempat masyarakat bekerja masingmasing terkait dispensasi karyawan nya bila mengalami keterlambatan saat masuk bekerja,”ucapnya. Politisi Partai Golongan Karya tersebut berharap Pemda harus menambahkan lagi beberapa dermaga dan kemudian menambahkan lagi sarana kapal LCT.
“karena bila sarana yang di gunakan adalah kapal seperti LCT daya tampung penumpang juga bisa lebih banyak dari pada menggunakan kapal kecil yang hanya bisa menampung maksimal 10 kendaraan roda 2 disetiap keberangkatan nya tersebut,”jelasnya.
Namun, harus tetap memperhatikan keselamatan penumpang juga, terlebih hal-hal yang bersifat Emergency seperti adanya pasien rujukan. Selain itu bagaimana apabila terjadi bencana alam yang tidak terduga dan harus melibatkan banyak unit dari armada BPBD.
“Jangan sampai seperti yang saya sampaikan tadi karena ada kendala-kendala dan jangan sampai itu menelan korban. Terutama saat orang sakit itu tidak sampai, katanya dari Dinas Perhubungan stanby 24 jam dan memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat Berau. Dan satu lagi mengurai kemacetan itu bisa mungkin lewat jalur hauling suaran tinggal nanti komunikasi dengan pihak perusahaan,” tutup Hj Elita Herlina. (PiN/ADV)