TANJUNG REDEB, BorneoPost – Kondisi wisata Mangrove yang tepat berada di kampung Tanjung batu kecamatan pulau Derawan yang merupakan salah satu penunjang pariwisata di Berau,Kabarnya saat ini sedang memerlukan perhatian lebih dari Pihak terkait, lebih tepatnya OPD terkait.
Pasalnya, kondisi wisata mangrove tersebut tidak memungkinkan pengunjung untuk dapat berwisata serta menikmati keindahan mangrove tersebut dalam beberapa hari ini,dikarenakan jembatan perlintasan mangrove tersebut sendang mengalami kerusakan.
Menanggapi hal demikian, Ketua Komisi III DPRD Berau,H.Saga, angkat bicara terkait permasalahan tersebut, dirinya mengatakan, rusaknya jembatan perlintasan tersebut tidak lain pastinya dikarenakan kurangnya perhatian dari pihak pengelola mangrove tersebut.
“kurang paham juga, apakah karena kondisi bahan baku jembatan tersebut yang sudah terbilang lama atau karena tidak ada honor untuk pengelolanya jadi kurang diperhatikannya, namanya kita manusia hanya bisa menduga saja kan,”ujarnya (6/11/2024)
Dilanjutkannya, yang jelas siapapun yang bertanggung jawab atas pengelolaan tempat wisata mangrove tersebut harusnya lebih bertanggung jawab atas pengawasan serta perhatian terhadap tempat tersebut, baik itu OPD terkait ataupun yayasan terkait
“memang wisata mangrove saat ini sudah banyak,tapi jangan sampai pihak yang bertanggung jawab atas mangrove tersebut melupakan tugas dan tanggung jawabnya juga kan,”jelasnya.
Kendati demikian, dengan kerusakan yang terjadi otomatis wisatawan yang ingin berkunjung kesana pasti kecewa dengan apa yang terjadi saat ini, secara tidak langsung salah satu sektor penarik wisatawan yang berada di daerah tersebut jadi berkurang, bukan nya pemerintah daerah sendiri sempat mengatakan akan memajukan sektor pariwisata dikabupaten Berau.
“Ya kalau tidak di tindak lanjuti cepat bagai mana mau memajukan pariwisata kalau begitu yang ada pariwisata kita malah di cap buruk oleh wisatawan yang datang,”ujarnya.
H.Saga berharap,terkait kerusakan yang terjadi di mangrove Tanjung Batu tersebut agar pemerintah daerah atau lebih tepatnya OPD terkait dapat menindak lanjuti nya secara cepat, agar entah bagai mana caranya yang terpenting salah satu sektor penunjang pariwisata kita di Berau ini tidak ada yang cacat.
“apakah harus juga anggota DPRD yang turun tangan menangani permasalahan tersebut, Kan malu anggaran kita besar tapi perbaikan jembatan Mangrove harus menggunakan pokir dewan,”pungkasnya