BERAU, BorneoPost – Berawal dari keharusan mengikuti suami bekerja di Kalimantan dan berhenti dari pekerjaan sebelumnya, Siti Nurjanah justru menemukan jalan baru dalam hidupnya. Dari sekadar hobi membuat pastry dan iseng membagikannya di media sosial, usaha rumahan miliknya kini berkembang dan dikenal dengan nama Hanifa Pastry.
“Awalnya hanya coba-coba diposting ke medsos, ternyata banyak yang tertarik. Alhamdulillah akhirnya berlanjut jadi usaha, meski bertahap karena memang berproses,” ungkap Siti.
Kecintaannya pada pastry, ditambah masih jarangnya produk sejenis yang berkelas di pasaran, membuat Hanifa Pastry cepat mendapat tempat di hati konsumen. Apalagi, produknya dikenal bercita rasa enak, harga bersahabat, dan memiliki tampilan menarik.
Dalam pengembangan usahanya, Siti tak hanya fokus pada produksi rutin, tapi juga merancang penjadwalan, menciptakan varian baru, serta meningkatkan kualitas produk yang sudah ada. Untuk pemasaran, ia mengandalkan media sosial, seperti Instagram dan WhatsApp, dengan target utama ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, hingga karyawan.
Meski demikian, perjalanan Hanifa Pastry tidak lepas dari tantangan. Mulai dari strategi pemasaran yang belum matang, lemahnya branding, keterbatasan modal, hingga persaingan ketat di era digital. “Saya masih belajar memahami algoritma medsos, tren pasar, dan cara berjualan online yang efektif,” jelasnya.
Dalam menjalankan usaha, Siti mengandalkan tabungan pribadi sebagai modal, dibantu tenaga dari suami dan anak. Dukungan pemerintah daerah, khususnya Diskoperindag Berau, juga memberi angin segar. “Diskoperindag sangat mendukung, bahkan menyediakan alat bantu sesuai kebutuhan usaha kami,” tambahnya.
Ke depan, Siti bercita-cita membuka toko pastry agar Hanifa Pastry semakin mudah dijangkau pelanggan.
Bagi masyarakat yang ingin menikmati produknya, Hanifa Pastry bisa dipesan melalui Facebook dan Instagram atas nama Nungky Siti Nurjanah.