TANJUNG REDEB, BorneoPost – Upaya panjang pembangunan infrastruktur pertanian di Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung, akhirnya membuahkan hasil. Kawasan lahan pertanian seluas 5.000 hektare yang dulunya berupa rawa tanpa akses kini telah memiliki jaringan jalan tani dan saluran irigasi. Proyek yang dimulai sejak 2018 itu tuntas 100 persen pada tahun ini.
Kepala Kampung Sukan Tengah, Bunyamin, menyebut program tersebut merupakan wujud nyata optimalisasi lahan pertanian dan perkebunan. Menurutnya, teknik pembangunan yang digunakan sederhana, tetapi memberikan dampak besar.
“Hasil galian irigasi kami manfaatkan sebagai badan jalan tani. Alhamdulillah, sekarang tidak ada lagi lahan warga yang terisolasi. Bahkan sekitar 40 persen badan jalan sudah ditingkatkan dengan penimbunan sirtu,” ujarnya, Selasa (19/9/2025).
Pembangunan infrastruktur pertanian itu dibiayai dari beragam sumber, mulai dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Dana Desa, hingga dukungan CSR perusahaan. Bunyamin menegaskan, keberhasilan program tak lepas dari peran banyak pihak.
“Kami sebagai pemerintah kampung tentu berterima kasih kepada semua pihak, baik Pemkab Berau, DPRD, maupun perusahaan yang telah mendukung terwujudnya program ini,” ungkapnya.
Selain mempermudah akses warga dalam menggarap lahan pertanian dan perkebunan, jalan tani juga memiliki fungsi tambahan. Infrastruktur ini dirancang untuk membantu mitigasi banjir dan kebakaran. Setiap 200 meter terdapat pembatas jalan serta saluran air yang mengalirkan kelebihan air langsung ke Sungai Besar saat musim hujan.
Meski demikian, Bunyamin berharap pemerintah daerah terus memperhatikan peningkatan fasilitas pertanian, termasuk normalisasi saluran irigasi agar fungsi pengairan tetap optimal. Ia juga mengimbau warga yang lahannya belum terjangkau akses jalan tani untuk segera melapor.
“Dengan adanya akses ini, ditambah bantuan bibit pertanian maupun perkebunan, kami berharap masyarakat semakin mudah meningkatkan produktivitas lahannya,” pungkasnya.