TANJUNG REDEB, BORNEOPOST – Anggota komisi II DPRD Berau, M.Yusuf, berharap pemerintah daerah untuk menitik fokuskan perhatian khusus pada dampak sosial yang dirasakan pelajar dan ASN yang berdomisili di sambaliung namun bersekolah atau bekerja di tanjung redeb begitupun sebaliknya.
Dirinya yang mendapatkan kesempatan berbicara di rapat dengar pendapat yang di gelar oleh DPRD bersama forkopimda tersebut mengatakan,Menanggapi permasalahan memacu pada dampak sosial yang ada dimasyarakat dirinya merajuk kepada pelajar yang terkena imbas dari alternatif yang ada saat ini, yang dimana menurutnya harus menjadi prioritas bagi semua pihak terkait.
“Tidak sedikit pelajar tingkat SD yang sebenarnya masih perlu pengawasan dari orang tua nya masing-masing yang bersekolah berseberangan dari tempat tinggalnya,artinya ada yang tinggal di sambaliung tapi bersekolah di Tanjung begitupun sebaliknya,”ucapnya.
Dirinya juga mengungkapkan, kondisi yang di alami pelajar saat ini kurang lebih sama dengan kodisi saat pandemi covid beberapa waktu lalu yang dimana seharusnya pemerintah daerah melalui OPD terkait nya untuk dapat menginstruksikan agar pemberlakuan Metode pembelajar Online atau dari rumah masing-masing selama renovasi jembatan berlangsung.
“Namun pemberlakuan metode daring ini khusus bagi pelajar yang terkena dampak sosial dari yang kita bahas ini saja,”ujarnya.
Menurutnya, metode belajar online tersebut adalah metode yang baik sekaligus mengurang resiko kapasitas penuh pada sarana penyebrangan dan dampak sosial yang ada.
“Silahkan bila ingin melakukan tatap muka dengan pelajar bila ada keperluan khusus namun sebaiknya tidak setiap hari, melihat kondisi seperti saat ini, bisa seminggu sekali atau beberapa minggu sekali saja,”ujarnya.
Selain permasalah yang di alami pelajar, pegawai ASN juga tidak kalah pentingnya dari perhatian khusus kepala daerah, yang dimana tidak sedikit ASN-ASN kita yang bertempat tinggal di sambaliung dan bekerja di Tanjung REDEB begitupun sebaliknya .
“Menurut saya ini juga perlu di beri kebijakan oleh setiap kepala-kepala OPD sekalian,”jelasnya.
Dirinya berharap, Dengan adanya dampak sosial yang terjadi dari penutupan jembatan gantung sambaliung tersebut sebisa mungkin tidak berpengaruh pada kinerja ASN dan proses belajar bagi pelajar yang ada di sambaliung dan Tanjung redeb.
“Secepatnya pihak terkait mencarikan solusi yang tepat mengingat waktu penutupan jembatan gantung sambalung itu sendiri tidak sebentar,”tutupnya(PiN/ADV)