Mantan Anggota Legislatif Berau Menilai Peran Pemerintah Kurang Maksimal di Kesiapan Renovasi Jembatan Gantung Sambaliung

TANJUNG REDEB, BORNEOPOST – Hasim, selaku Mantan Anggota Legislatif Berau periode 2009-2014 , Angkat Bicara Terkait rencana penutupan jembatan gantung sambaliung, yang dinilainya persiapan dari pemerintah daerah sendiri belum maksimal dan terkesan alakadarnya.

Hal tersebut di ungkapkan nya mengingat dirinya adalah selaku masyarakat pengguna aktif jembatan gantung sambaliung tersebut.

Dijumpai di kediaman nya, Hasim mengatakan,Dirinya menilai rencana penutupan jembatan gantung sambaliung yang saat ini akan dikerjakan walau pun penutupan nya masih simpang-siur tersebut sangatlah Positif, dirinya sendiri sangat mendukung proses pengerjaan jembatan tersebut guna Rehab jembatan atau perkuatan tiang-tiang jembatan. Mengingat usia dari jembatan gantung sambaliung ini sendiri memang sudah sangat lama daripada jembatan yang terletak di kecamatan gunung tabur,”ucapnya pada awak BorneoPost.Minggu (4/6/2023).

Ia juga mengatakan, bahwa sebelumnya saat Proses awal pembuatan jembatan sambaliung tersebut memang saat itu volume lalulintas di jembatan tersebut sangatlah sedikit,karena memang pengguna kendaraan dulu itu masih terhitung sedikit dan ketika masuk di tahun 2023 dan seterusnya terjadi lonjakan volume lalulintas yang memang luar biasa meningkatnya, bisa dikatakan drastis hingga sangat signifikan peningkatan volume kendaraan tersebut.

“Itu baru yang berlalu-lalang dari kecamatan sambaliung ke kecamatan Tanjung Redeb, begitupun sebaliknya, belum lagi untuk daerah pesisir,”ujarnya.

Atas apa yang terjadi pada jembatan penyebrangan yang menghubungkan antar beberapa kecamatan yang ada dikabupaten Berau tersebut,Dirinya selaku masyarakat pengguna aktif jalan tersebut juga memberi saran kepada pemerintah daerah, sekiranya peran pemerintah harusnya lebih serius dalam mempersiapkan penutupan jembatan itu sendiri. Dikarenakan nya, dirinya melihat kabar terkait renovasi jembatan gantung sambaliung tersebut sudah beredar sejak tahun 2022 lalu hingga sekarang , namun apa yang terjadi.

“Harusnya pemerintah daerah juga memikirkan dampak yang terjadi kepada masyarakat dari penutupan jembatan tersebut. Ada yang buru-buru mencari tempat tinggal di tanjung redeb karena mendengar kabar jembatan akan di tutup, begitupun sebaliknya,”jelasnya.

Namun,Dibalik dukungan nya terhadap pemerintah daerah terkait penutupan jembatan gantung sambaliung tersebut, dirinya juga mempertanyakan terkait kesiapan dari pemerintah daerah sendiri atas resiko-resiko yang akan terjadi dikala penutupan jembatan sambaliung tersebut berlangsung.

“Apakah armada alternativ yang disediakan tersebut sudah sesuai standar penyebrangan, atau apakah bisa mengatasi penumpukan antrian penumpang yang akan menggunakan jasa armada penyebrangan tersebut”katanya.

Baginya, seharusnya di momentum penutupan jembatan sambaliung tersebut pemerintah harus hadir secara kompak bersama unsur forkopimda lainnya, berdiri dihadapan masyarakat dan mengumumkan bahwa jembatan tersebut akan ditutup dengan waktu yang di tentukan. Agar masyarakat juga bisa menilai bahwa pemerintah sendiri kompak dalam memajukan kabupaten Berau melalui sektor perbaikan jembatan gantung sambaliung tersebut.

“Yang terjadi saat ini kekompakan yang saya maksud tersebut tidak ada samasekali, yang ada masyarakat menilai pemerintah daerah sendiri tidak perduli terhadap masyarakatnya,”bebernya.

“Kasian masyarakat, Jagan sampai masyarakat di benturkan dengan asumsi-asumsi yang menyimpang terkait penutupan jembatan gantung sambaliung tersebut,” paparnya.

Hasim juga mengatakan, sedikit saran darinya terkait renovasi jembatan sambaliung tersebut dirinya ingin jembatan tersebut di tutup sebelah saja terlebih dahulu setelah rampung sebelahnya bisa di alihkan ke sebelah nya lagi dan untuk sementara jembatan tersebut di khususkan untuk pengendara motor saja terlebih dahulu, yang tonasenya ringan.

“Jembatan tersebutkan harusnya tidak direhab total hanya penguatan tiang-tiang yang kondisinya saat ini sudah goyang atau pun hanya penambahan aksesoris untuk pejalan kaki yang melintas jadi tidak perlu di tutup total,”bebernya.

“Dan untuk mobil atau Beban berat lainnya silahkan menggunakan Armada penyebrangan yang telah di sediakan di daerah singkuang dan semurut,”menurutnya.

“Silahkan saja bila jembatan tersebut bila ingin di tutup total namun pada saat pengaspalan akhir setelah bengerjaan kiri dan kanan jembatan rampung atau selesai saja agar penutupan tidak memakan waktu lama,”ungkapnya.

Terkait armada penyebrangan alternatif yang di sediakan oleh pemerintah daerah, dirinya menyimpulkan Bahwasanya alternatif penyebrangan yang di sediakan oleh pemerintah sendiri sangatlah tidak maksimal dari berbagai sektor, baik itu sektor keamanan penumpang ataupun sektor yang lainnya.

“dengan alternatif yang hanya bisa menampung kapasitas 10 kendaraan motor seperti itu tidak bakalan cukup untuk mencegah antrian pengendara pengguna armada tersebut, otomatis pengendara yang sudah panas-panasan mengantri lama akan terpancing emosi dan mengakibatkan keributan,”ungkapnya.

Ia juga menilai, pemerintah daerah sendiri tidak memperhatikan sektor keselamatan masyarakat, pemerintah daerah hanya memikirkan bagai mana caranya masyarakat bisa menyebrang, harusnya keselamatan juga menjadi bahan pertimbangan pemerintah daerah, terlebih pertanggung jawaban bila nantinya terjadi hal yang tidak di inginkan

“coba sediakan LCT dan dermaga yang layak keselamatan akan lebih terjamin dibandingkan menggunakan perahu kelotok bermesinkan Ketinting seperti saat ini,”imbuhnya.

Dirinya berharap terkhusus untuk pemerintah daerah agar sekiranya bisa menyediakan 2 LCT yang layak dengan kapasitas mempuni agar tidak terjadi penumpukan antrian penumpang yang akan mengunakan armada.

“Tidak ada alasan untuk pemerintah kekurangan dana, kalau pun ada alasan seperti itu lebih baik tidak usah di perbaiki sekalian jembatan gantung sambaliung tersebut,”pungkasnya.

“Saya berstatemen seperti ini tidak ada dari unsur-unsur politik atau apapun, meskipun kita mendekati tahun politik tapi apa yang saya sampaikan tersebut murni dari saya selaku masyarakat pengguna aktif jembatan gantung sambaliung,”tutupnya.(PiN)

Exit mobile version