Pria ODGJ di Tabalar Ditemukan Tewas Gantung Diri, Keluarga Tolak Autopsi

TABALAR, BorneoPost  – Warga Kecamatan Tabalar digemparkan oleh penemuan jasad pria berinisial YU yang tewas tergantung di rumahnya pada Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 11.00 Wita. Tak hanya itu, korban juga ditemukan dengan luka sayatan di pergelangan tangan.

Kapolsek Tabalar, AKP Suradi, membenarkan peristiwa tersebut. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menduga kuat YU mengakhiri hidupnya akibat depresi yang dipicu riwayat gangguan jiwa yang dideritanya.

“Korban sebelumnya menjalani perawatan sebagai pasien ODGJ. Pada 8 September lalu, ia sempat dirujuk dari Puskesmas Kampung Tubaan ke RSUD dr Abdul Rivai, dan dipulangkan kembali pada 22 September menggunakan travel,” ungkap Suradi.

Hanya empat hari setelah kembali ke rumah, YU ditemukan tak bernyawa. Dugaan polisi, kondisi kejiwaan yang dialami korban menjadi pemicu tindakan nekat tersebut.

Peristiwa tragis itu pertama kali diketahui oleh seorang saksi yang hendak meminta izin mengambil sayur di belakang rumah korban. Saat mengetuk pintu, saksi mendapati YU sudah tergantung dengan tangan berlumuran darah akibat sayatan.

Kaget dengan temuan itu, saksi bergegas memanggil keluarga korban dan melaporkan kejadian ke Polsek Tabalar. Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan pemeriksaan dan memastikan YU sudah meninggal dunia.

Namun, upaya aparat untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam terhenti setelah pihak keluarga menolak autopsi. “Saudara korban menyatakan ikhlas dan menolak autopsi. Jenazah langsung dibawa ke Bontang untuk dimakamkan,” jelas Suradi.

Dengan penolakan autopsi tersebut, penyebab pasti kematian YU hanya didasarkan pada hasil pemeriksaan awal di TKP. Polisi pun menyimpulkan, korban meninggal akibat bunuh diri.

Exit mobile version