Tanjung Redeb, BorneoPost – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Taupan Madjid, merespons baik usulan DPRD Berau untuk merealisasikan rencana pembangunan Jembatan Kelay III. Apalagi pembangunan Jembatan Kelay III sudah diwacanakan sejak lima tahun lalu.
Bahkan kata dia, tahun ini pihaknya telah mengajukan review desain untuk Jembatan Kelay III. “Jembatan Kelay III itu ada review desain. Karena perencanaannya sdh lima tahun lalu. Jadi ada peninjauan ulang,” jelasnya pada BorneoPost, (18-01-2023).
Menurutnya, pembangunan Jembatan Kelay III tidak hanya diinginkan DPRD Berau dan masyarakat. Namun Pemkab Berau juga sangat mendukung. Tetapi ada tahapan-tahapan untuk merealisasikannya.
“Kalau keinginan masyarakat, memang mau langsung dibangun. Sementara proyek besar itu ada tahapannya.
Jadi jika rencana pembangunan jembatan tersebut dilanjutkan, maka harus ditinjau ulang dan ada banyak proses yang dilalui. Seperti menyusun Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), masalah tanah, dan masalah sosialnya. Bahkan perlu membuat beberapa opsi, seperti dengan melihat bentang jembatan yang menghubungkan kawasan Singkuang-Limunjan tersebut.
“Kita buat beberapa opsi dan dilihat yang paling efisien. Itu yang harus ditinjau ulang lagi. Kalau langsung dibangun malah bisa gagal,” ujarnya.
Terkait kebutuhan anggaran, Taupan mengaku jika pembangunan Jembatan Kelay III dilanjutkan, membutuhkan anggaran sekitar Rp 300 miliar lebih.
“Kalau anggaran fisik yang lama itu sekitar Rp 200 miliar lebih. Tapi kalau sekarang bisa Rp 300 miliar lebih,” lanjutnya.
Dia melanjutkan, jika sudah disepakati jembatan Kelay III dilanjutkan dan tahapan sudah dilalui, maka bisa direalisasikan selama ada anggarannya.
“Tahun ini belum ada fisik memang, karena belum direview. Kalau di anggaran perubahan memang bisa, tapi waktunya singkat.
“Kalau mau pelaksanaan multiyears contrack (MYC) atau tahun jamak, sudah gak bisa. Masa jabatan bupati tahun depan sudah berakhir,” pungkasnya. (tim)