Serap Aspirasi di Desa Wanasari, Husin Djufrie Soroti Ketimpangan Pembangunan

KUTAI TIMUR, BorneoPost – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Husin Djufrie, melaksanakan kegiatan reses di Desa Wanasari, Kecamatan Muarawahau, Kabupaten Kutai Timur, pada Selasa (1/7/2025). Kunjungan ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan langsung berbagai aspirasi, terutama terkait kebutuhan infrastruktur, pelayanan kesehatan, dan fasilitas publik.

Dalam kegiatan yang dihadiri perangkat desa, tokoh masyarakat, hingga perwakilan kelompok perempuan, sejumlah usulan mengemuka. Kepala Desa Wanasari, misalnya, mengusulkan pembangunan taman desa di belakang kantor desa serta penambahan bahu jalan di Jalan Tongkol sepanjang 400 meter. Jalan tersebut disebut sebagai jalur vital yang setiap hari dilalui warga.

Keluhan juga datang dari tokoh masyarakat, Soni, yang menyoroti belum terealisasinya pembangunan jembatan di Jalan Paus RT 16. Menurutnya, keberadaan jembatan sangat penting untuk akses mobilitas warga dan pengangkutan hasil pertanian.

“Usulan jembatan ini sudah pernah kami sampaikan, tapi belum terealisasi karena kendala anggaran. Kami harap tahun ini bisa direalisasikan,” kata Soni.

Dari kelompok perempuan, muncul aspirasi mengenai keterbatasan layanan kesehatan. Mereka menyampaikan perlunya pembangunan rumah sakit di Kecamatan Muarawahau, karena selama ini warga harus menempuh perjalanan hingga lima jam untuk mendapatkan layanan rujukan ke rumah sakit di Sangatta atau Samarinda.

Masalah pendanaan pembangunan Masjid Al Falah yang berlokasi di Jalan Lumba-Lumba juga menjadi perhatian. Warga berharap ada dukungan pemerintah dalam menyelesaikan pembangunan rumah ibadah tersebut.

Menanggapi seluruh aspirasi yang disampaikan, Husin Djufrie menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan berbagai kebutuhan masyarakat Muarawahau di tingkat provinsi. Ia menegaskan, kebutuhan dasar seperti infrastruktur, fasilitas ibadah, dan layanan kesehatan akan menjadi prioritas utama.

“Semua aspirasi ini akan saya bawa ke provinsi. Kita akan upayakan agar bisa masuk dalam program prioritas. Kehadiran saya di sini bukan yang terakhir, saya akan terus datang dan menjalin komunikasi dengan masyarakat,” tegas Husin.

Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun baru pertama kali menggelar reses di Muarawahau, dirinya sudah lama memiliki hubungan dekat dengan wilayah tersebut sejak tahun 1999 karena aktivitas usahanya.

Kegiatan reses ditutup dengan dialog terbuka bersama warga, di mana Husin Djufrie menegaskan pentingnya komunikasi dua arah antara masyarakat dan wakil rakyat agar pembangunan di daerah bisa tepat sasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *