Terpaksa Dihentikan, 1 orang meninggal dunia dan 2 orang harus dilarikan kerumah sakit

Video kejadian lomba

TANJUNG REDEB, BorneoPost.com – Pihak panitia Hut Kelurahan Gunung Tabur, terpaksa menghentikan pertandingan perahu panjang. Pasalnya salah satu peserta yang berasal dari Kampung Merancang Ulu, berinisial Ag, meninggal dunia saat pertandingan.
Menurut Kapolsek Gunung Tabur, AKP Amin Maulani yang dikonfirmasi pada Minggu (26/2) mengatakan, saat pertandingan berlangsung korban tiba-tiba tidak sadarkan diri. Sehingga langsung dibawa ke pinggir dan dilakukan pertolongan pertama. Tidak berselang lama korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai. Namun nyawanya tidak tertolong.

“Sempat dilarikan ke rumah sakit. Meninggal diperjalanan,” paparnya.

Ia melanjutkan, diduga korban meninggal dunia akibat kelelahan dan kurang persiapan dalam pertandingan tersebut. Kelurga korban juga sudah dihubungi.

“Jadi keluarga korban sudah datang ke rumah sakit. Dan jenazah korban sudah dibawa pulang,” katanya.

Buntut dari meninggalnya satu korban tersebut, Amin mengatakan pihak panitia bersama peserta langsung menggelar rapat guna membahas masalah ini. Hasilnya pertandingan dihentikan.

“Iya benar dihentikan. Ini untuk menghormati korban dan keluarga yang berduka,” tuturnya.

Terpisah, Ketua Panitia Hut Kecamatan Gunung Tabur, Aji Joni Helmi mengatakan, hasil kesepatakan bersama pertandingan dihentikan. Dan juga uang hadiah akan diberikan kepada para korban. Diakuinya ada tiga korban yang dilarikan ke rumah sakit karena kelelahan.

“Benar jadi total 4 orang. Yang tiga sudah membaik. Satu orang meninggal dunia,” ucapnya.

Ia mengatakan, kegiatan ini sebenarnya digelar memang even tahunan dan juga untuk memperat tali silaturahmi antar warga. Ia mengaku tidak menyangka akan ada korban jiwa.

“Ke depannya kami akan evaluasi lagi “ katanya.

Ia juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang terjadi. Disisi lain, Aji Joni Helmi mengatakan, seluruh uang hadiah, akan diserahkan kepada korban.

“Iya itu hasil kesepakatan bersama tadi pada saat rapat,” ujarnya.

Diketahui festival perahu panjang nyaris setiap tahun diadakan. Dimana para peserta mendayung bersama-sama untuk mencapai garis finis. Biasanya kegiatan ini digelar di Sungai Segah. Dan diikuti beberapa kampung.

“Iya kita tutup langsung kegiatannya,” tuturnya.

Ketua DPRD Berau, Madri Pani yang juga hdi dalam kegiatan tersebut mengatakan, ke depannya agar panitia dan official bisa menyiapkan tim medis. Jadi ke depannya kejadian ini tidak terulang kembali.

“Tim medis sebaiknya disiapkan. Ini kegiatan yang berhubungan dengan fisik,” ucapnya.

Ia melanjutkan, kegiatan ini sebenarnya bernilai positif dan bisa menjadi agenda tahunan yang mendatangkan wisatawan. “Harapan saya ke depannya, agar siapkan tim medis. Ini kegiatan bagus. Dan kejadian meninggal ini bukan baru pertama kalinya,” pungkasnya. (Pin)

Exit mobile version