Waka II DPRD Berau, Sampaikan Beberapa Poin Penting Yang Harus Menjadi Perhatian Khusus Pemerintah Daerah Terkait Penutupan Jembatan Sambaliung

TANJUNG REDEB, BORNEOPOST – Angkat bicara terkait penutupan jembatan gantung sambaliung yang di kabarkan akan di tutup pada kamis (1/6/2023), wakil ketua II DPRD Berau H.Ahmad Rifai sempat melontarkan beberapa poin yang memang harus menjadi perhatian khusus untuk pemerintah daerah atau pun pihak terkait. Dirinya yang di konfirmasi melalui video telepon tersebut sempat mengatakan, Bahwasanya ia cukup prihatin atas apa yang terjadi pada masyarakat dikabupaten Berau terkhusus masyarakat sambaliung dan Tanjung Redeb.

“mana peran pemerintah di saat seperti ini, harusnya pemerintah mengadakan sosialisasi merata terkait penutupan jembatan tersebut, bukannya pemberitahuan melalui WA grub seperti yang beredar saat ini, masyarakat tidak semuanya mempunyai ponsel pintar ,”Jelasnya.

Dikatakannya, terkhusus untuk pemerintah daerah sendiri Terkait rencana penutupan Jembatan Sambaliung tersebut Ada beberapa keluhan warga yg perlu di carikan solusi oleh pemerintah daerah atau pihak terkait lainnya yakni,

1. Penyebrangan roda dua dengan kondisi air pasang surut, jembatan agak curam dan licin kalau hujan perlu disiapkan relawan yang mengambil alih untuk menaikan/menurunkan motor ke perahu. Jadi ibu2/lansia/anak sekolah cukup naik perahu dan menunggu motornya diseberang

2. Bagi warga yang beraktifitas setiap hari ke tanjung (anak sekolah, karyawan, pns, dll) perlu disiapkan tempat parkiran yang dijaga dan diatur petugas. Dijamin aman dan bila perlu disiapkan tempat yang tertutup /atap terlindung dari panas dan hujan.

3. Terkait permintaan anak-anak ujian sampai tanggal 15 mungkin untuk mengakomodir nya khusus roda 2 masih bisa melewati jembatan. Sementara roda 4 sudah harus menyeberang lewat LCT yg disiapkan.

4. Perlu dibuatkan baliho besar untuk media sosialisasi di masyarakat terkait semua keputusan yang di buat PEMDA. Dan juga lewat media yang lain.

5. Demi menjaga wibawa PEMDA maka keputusan yg sudah dibuat harus tegas dilaksanakan dilapangan sehingga warga tidak dibingungkan dengan informasi-informasi yg berkembang. Kita menyadari kondisi jembatan yang harus diperbaiki segera jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lebih cepat dikerjakan maka lebih cepat juga selesainya.

6. Tekankan kepada pihak kontraktor untuk bekerja serius dan profesional , jangan sampai pekerjaan menjadi molor dan masyarakat yg menjadi korbannya. Kalau bisa penutupan jembatan bisa lebih cepat dibuka dari jadwal yang ada.

Untuk itu, Rifai juga berharap, agar pihak terkait yang artinya pemerintah daerah bisa lebih pro kemasyarakat, jangan hanya bisa membuat panik saja dengan kabar-kabar yang simpang siur terkait waktu penutupan.

“Kasihan masyarakat yang berdomisili di sambaliung yang berkerja di Tanjung Redeb ataupun sebaliknya,”Tutupnya.(PiN/ADV)

Exit mobile version