TANJUNGREDEB, Harian Borneo Post – Ratna Kalalembang, yang merupakan anggota Komisi 1 DPRD Berau, Menanggapi terkait sistem zonasi Sekolah Menengah Atas yang menjadi permasalahan untuk bersekolah dan mendapatkan beberapa komplain dari dari pihak yang terkait.
Ia yang di jumpai usai mengikuti rapat paripurna yang di selenggarakan oleh DPRD Berau tersebut mengatakan, tentunya dari setiap sekolah SMA itu mempunyai aturan sendiri dan Perlu ada beberapa sistem yang harus dilalui yakni, Pertama itu afirmasi lalu prestasi habis itu masuk sistem zonasi.
“Dimana tahun sebelumnya zonasi itu diberlakukan buat lingkungan yang dekat dengan sekolah. Pertimbangannya adalah bahwa ketika anak-anak berangkat sekolah, tidak terlalu jauh untuk mengantar. Lalu kedua biaya yang dikeluarkan oleh anak tersebut tidak terlalu mahal. Namun seiring berjalannya waktu, sepertinya dari pihak sekolah khususnya sekolah tingkat menengah atas ada peraturan baru”.ucapnya.
Ia juga mengatakan,pemberlakuan zonasi ini tidak nyaman dan efektif karena banyak anak-anak yang yang letak sekolahnya itu dekat tetapi tidak terakomodir. Harusnya kepada pihak sekolah supaya bagimana melihat keadaan ini jangan sampai menjadi prestasi yang buruk buat sekolah yang ada di Kabupaten Berau.
“Jangan sampai juga sekolah itu terpusat pada sekolah yang memepunyai akreditasi baik yang hanya dapat dimasuki oleh orang-orang yang pintar dan yang berprestasi saja. Harus ada keseimbangan yang balance antara jalur zonasi,afirmasi,perpindahan tugas orangtua,prestasi dan jalur umum”.ujarnya.
“Kita berharap bahwa sistem zonasi pihak sekolah khususnya tingkat menengah atas itu memikirkan apa dampak buat masyarakat khususnya orang tua yang akan menyekolahkan anaknya. Jangan sampai ada anak-anak yang tidak bisa sekolah hanya karena persoalan zonasi ini yang menjadi persoalan besar. Jadi lkebetulan memang kemarin saya dari komisi I yang membindangi pendidikan,”Pungkasnya. (SiL)
