TANJUNG REDEB, BorneoPost – Bupati Berau, Hj. Sri Juniarsih Mas, M.Pd, mengajak para lulusan Universitas Muhammadiyah Berau (UMB) untuk tidak berhenti hanya pada gelar akademik, melainkan menjadikannya sebagai awal dari kontribusi nyata bagi kemajuan daerah. Ajakan itu disampaikan saat menghadiri Wisuda ke-5 Program Sarjana dan Pascasarjana UMB, Rabu (29/10/2025) kemarin.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa ilmu yang diperoleh di bangku kuliah harus dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Ia menilai, para sarjana baru memiliki tanggung jawab moral untuk berperan aktif dalam pembangunan Berau yang lebih maju dan sejahtera.
“Ilmu itu tidak boleh berhenti di ruang kelas. Ia harus hidup dalam praktik nyata yang memberi manfaat bagi masyarakat. Hari ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk mengabdi,” tegasnya.
Sri Juniarsih juga menyoroti pentingnya sumber daya manusia sebagai subjek pembangunan. Menurutnya, keberadaan sarjana-sarjana muda merupakan aset strategis dalam memperkuat sektor-sektor potensial yang dimiliki Kabupaten Berau.
“Pembangunan hari ini menempatkan manusia sebagai pelaku utama. Karena itu, pemikiran dan gagasan para sarjana sangat dibutuhkan untuk bersinergi dengan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati turut menyampaikan apresiasi kepada Universitas Muhammadiyah Berau yang dinilainya terus berkembang pesat. Ia menyebut, UMB merupakan perguruan tinggi pertama di Kabupaten Berau yang berhasil berstatus universitas dan kini telah membuka program pascasarjana.
“Ini capaian luar biasa. Saya berharap UMB terus berbenah meningkatkan kualitas pendidikan agar menjadi pilihan utama putra-putri daerah,” ungkapnya.
Bupati juga mengapresiasi kerja keras rektor dan seluruh civitas akademika UMB yang telah mencetak lulusan berakhlak dan berdaya saing. Ia berharap kampus tersebut dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun sumber daya manusia unggul.
“Mari jadikan lulusan UMB sebagai pionir dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kepemimpinan, kebersamaan, dan semangat dakwah. Semua itu adalah bekal penting untuk membangun masyarakat Berau yang damai dan sejahtera,” tutupnya.
Arifin/Adv
