Dari Hobi Jadi Rezeki, Hestiah Buktikan Boulu Jadul dan Puding Kering Bisa Antar ke Tanah Suci

BERAU, BorneoPost – Bermula dari hobi memasak dan bereksperimen di dapur, Hestiah, warga Kelurahan Karang Ambun, berhasil mengubah kesenangan tersebut menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Sejak tahun 2017, ia menggeluti usaha rumahan yang diberi nama LASAKU, dengan produk andalan boulu jadul dan puding kering.

“Awalnya cuma suka masak dan coba-coba resep. Dari situ saya berpikir, kenapa tidak dijadikan tambahan penghasilan saja,” tutur Hestiah saat ditemui di kediamannya.

Motivasi utama Hestiah membangun usaha ini adalah untuk membantu perekonomian keluarga. Suaminya yang seorang PNS kini telah memasuki masa pensiun, sehingga usaha ini menjadi penopang utama keuangan keluarga.
“Selain membantu suami, saya ingin tetap produktif dan punya kegiatan positif,” ujarnya.

Produk LASAKU mengusung konsep sederhana namun penuh makna. Boulu jadul yang dibuat tanpa bahan pengawet dan pengembang buatan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Teksturnya lembut, rasanya autentik, dan bisa dinikmati oleh semua kalangan.


Sementara itu, puding kering buatan Hestiah tampil menawan dengan warna-warni cerah yang menggugah selera. “Tagline saya ‘Resep kasih sayang, rasa kerinduan’ karena setiap produk dibuat dengan hati,” ucapnya tersenyum.


Proses produksi juga masih dilakukan secara tradisional. Boulu dipanggang dengan oven, sedangkan puding kering direbus kemudian dijemur hingga kering. Meski tampak sederhana, proses ini membutuhkan ketelatenan tinggi. Tantangan terbesar justru datang dari cuaca. “Kalau musim hujan, produksi puding harus berhenti karena tidak bisa dijemur,” ungkapnya.

Untuk memasarkan produknya, Hestiah memanfaatkan berbagai media sosial. Melalui akun Instagram @icha_boulu74, Facebook Hestiah Harapan, dan nomor WhatsApp 0812-5469-0200, ia melayani pesanan dari berbagai kalangan.
“Sekarang pelanggan bukan hanya dari sekitar rumah, tapi juga dari luar daerah. Media sosial sangat membantu,” katanya.


Kendati demikian, perjalanan usahanya tidak selalu mulus. Kondisi kesehatan dan keterbatasan tenaga sering menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan semangat dan doa, ia tetap berusaha bekerja semampunya.
“Yang penting tetap berproses dan menghasilkan rezeki yang halal,” ujarnya penuh keyakinan.

Selama menjalankan usaha, Hestiah mendapat dukungan dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoprindag) Kabupaten Berau, Kelurahan Karang Ambun, PPJI, serta tentu saja keluarga tercinta. Ia pun berharap perhatian pemerintah terhadap pelaku UMKM semakin besar agar mereka bisa berkembang lebih pesat.

“Harapan saya, semoga UMKM seperti kami bisa terus maju dan diberi ruang untuk berkembang,” katanya.

Kini, berkat ketekunan dan konsistensinya, usaha kecil yang dirintis dari dapur rumah itu mampu membawa kebahagiaan besar bagi Hestiah.
“Alhamdulillah, dari usaha boulu jadul dan puding kering ini saya bisa menabung dan mewujudkan impian berangkat umrah,” ucapnya haru.
Dengan pesan sederhana, Hestiah menutup kisah inspiratifnya,

“Jangan tunggu usaha besar baru menabung. Dari usaha kecil pun, kalau dijalani dengan tekun dan ikhlas, insyaallah bisa membawa keberkahan.”

Exit mobile version