Dinas Pendidikan Berau Gencarkan Program Pencegahan Bullying di Sekolah

Berau, Borneo Post – Dinas Pendidikan Berau terus berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa melalui berbagai program pencegahan bullying.

Program ini mencakup sosialisasi, pelatihan bagi guru dan staf, hingga studi tiru ke daerah lain yang telah berhasil menerapkan sistem sekolah ramah anak.

Kasi PTK SMP, H. Rusdiansyah, menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah memastikan tidak ada lagi kasus perundungan di sekolah. Disdik berharap sekolah benar-benar menjadi tempat yang nyaman bagi siswa belajar dan guru mengajar.

“Tidak boleh ada lagi bullying atau kekerasan di sekolah,” ujarnya.

Untuk memastikan program berjalan efektif, Dinas Pendidikan Berau melakukan pemantauan dan evaluasi secara rutin. Sejauh ini, program anti-bullying menunjukkan hasil yang positif.

“Alhamdulillah, sekolah-sekolah sekarang benar-benar ramah anak. Sampai saat ini tidak ada lagi laporan dari siswa, orang tua, maupun masyarakat terkait perundungan,” katanya.

Dinas Pendidikan Berau juga telah membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di setiap sekolah. Tim ini terdiri dari guru, komite sekolah, dan orang tua. Sosialisasi terus dilakukan kepada siswa dan guru untuk memastikan program ini berjalan dengan baik.

Selain sosialisasi, pelatihan khusus bagi guru dan staf sekolah juga menjadi fokus utama. Untuk jenjang SMP, telah dilakukan bimbingan teknis (Bimtek) dan studi tiru ke Surabaya guna memperkuat penerapan sekolah ramah anak.

Di sisi lain, meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan siswa membuat Dinas Pendidikan Berau turut menaruh perhatian khusus pada kasus cyberbullying. Sosialisasi mengenai penggunaan media sosial yang bijak terus dilakukan agar siswa lebih cerdas dalam berinteraksi di dunia maya.

Disdik Berau berkomitmen untuk terus mengembangkan program pencegahan bullying dengan meningkatkan pelatihan dan sosialisasi di sekolah-sekolah.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan tidak ada lagi kasus perundungan di sekolah, baik secara fisik maupun verbal, sehingga tercipta lingkungan pendidikan yang lebih kondusif bagi semua siswa.

Exit mobile version